Part 27 = Pengakuan Yuda

7.8K 899 11
                                    

HAI-HAI KAWAN SEMUA AYO KITA SAMBUT
PART BARU TELAT TIBA

BACANYA JANGAN SAMBIL NYANYI YAH GUYS WKWK

MASIH ADA YANG NUNGGUIN CERITA INI NGGAK?

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAH GUYS. KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF

💜HAPPY READING💜







Ucapan Ava siang tadi sewaktu di taman perihal hubungannya dengan Ratu yang merenggang terus menggiang di kepala Yuda. Laki-laki itu penasaran apa alasan hubungan mereka merenggang. Yuda berusaha keras membuat kesimpulan sendiri hingga bunyi perutnya membuat kesimpulan yang sedari tadi dipikirkannya buyar. Yuda pun bangkit dan melihat kedua sahabatnya tengah asik bermain game online. Dengan segera ia bangkit lalu mengambil kunci mobilnya. Pandu yang melihat Yuda yang akan pergi pun menegurnya.

"Mau kemana lo, Yud?" tanya Pandu.

"Mau beli makanan. Lapar gue," jawab Yuda.

"Gue ikut. Gue pengen beli martabak langganan gue," ucap Pandu yang ikut berdiri lalu mengambil jaketnya.

"Lo mau nitip apa, Ram?" tanya Yuda yang membuat Rama mengalihkan pandangannya.

"Beliin gue seblak sama green tea yang ukuran jumbo. Udah itu aja. Ntar uangnya gue ganti," jawab Rama yang kembali fokus ke ponselnya.

"Terus bokap lo gimana?" tanya Pandu.

"Nggak usah khawatirin Papah gue. Tadi dia pergi keluar, nggak tau pergi kemana. Katanya ada urusan dan kemungkinan makan diluar," jawab Rama.

"Kakak lo?" tanya Yuda.

"Kak Gavin numpang makan di apart Kak David," jawab Rama.

"Oke deh. Gue keluar dulu. Kalau ada titipan tambahan, chat aja," ucap Yuda.

"Oghkey," Yuda dan Pandu pun segera pergi untuk membeli makanan untuk malam ini. Keduanya memutuskan untuk ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli camilan karena keduanya memutuskan untuk menginap di rumah Rama. Mengingat besok adalah weekend dan kebetulan mereka sedang tidak ada kegiatan kampus. Setelah setengah jam, akhirnya mereka sampai di salah satu supermarket. Keduanya begitu asik memilih cemilan, hingga tiba-tiba Yuda tak sengaja menabrak orang.

"Astaga Yuda, gue segede badak bercula satu gini masih aja lo tabrak? Mata lo sepertinya perlu ditambahin," ucap seseorang yang membuat Yuda mendongkak.

"Monic, lo ngapain di sini?" tanya Yuda.

"Minta sumbangan. Mata lo katarak, jelas-jelas gue lagi belanja. Nggak lihat nih troli di depan mata lo," jawab Monica ngegas.

"Gue nanya baik-baik. Kok lo jawabnya ngegas. Lo PMS?" tanya Yuda.

"Nggak. Ini efek kejadian tadi siang," jawab Monica.

"Kejadian . . . ."

"Eh Monic, ngapain?" tanya Pandu yang tiba-tiba datang.

"Kebiasaan orang Indonesia. Sudah tau jawaban masih aja nanya," jawab Monica kesal.

"Ya namanya juga basa-basi," ucap Pandu.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang