Part 20 = Sisi Lain

10.7K 1.1K 17
                                    

HAI-HAI AKU KEMBALI UP

GIMANA?? ADA YANG NUNGGUIN NGGAK??

SESUAI KEMAUAN KALIAN BUAT UP DENGAN JUMLAH KATA YANG BANYAK. NIH AKU KABULKAN.

JADI JANGAN DI BACA AJA, VOTE SAMA KOMEN JUGA YAH HEHHE

KALAU ADA YANG TYPO, MOHON MAAF

💚HAPPY READING💚








Saat ini Yuda tengah termenung di salah satu bar. Bunyi musik yang memekik telinga tak membuatnya tertarik untuk menari di tengah kerumunan orang-orang. Inilah salah satu hal yang banyak tidak diketahui oleh banyak orang tentang Yuda. Jika sedang ada masalah, Yuda pasti akan ke tempat haram tersebut dan memesan beberapa gelas minuman beralkohol. Sudah sepuluh gelas Yuda habiskan, namun tak membuatnya ingin berhenti. Namun saat dirinya akan minum, tiba-tiba seseorang menarik gelasnya yang membuat Yuda menatap tajam orang di depannya dan seketika itu juga dirinya terkejut karena di depannya sudah berdiri Monica dengan wajah datarnya.

"Ngapain lo di tempat kaya gini, Monic?" tanya Yuda.

"Harusnya gue yang bertanya seperti itu sama lo," ucap Monica dingin.

"Marco, bawa dia!" perintah Monica dengan bodyguardnya yang berdiri di belakangnya. Marco pun segera melaksanakan perintah majikannya. Yuda pun berontak, namun karena tubuh Marco yang lebih besar daripada dirinya, Yuda tak mampu untuk melawan. Sementara Monica langsung pergi dari tempat itu. Semua orang yang bekerja di bar itu pun menunduk sebagai tanda hormat mereka.

Monica pun langsung menaiki mobil sportnya dan langsung melaju membelah jalan raya diikuti dengan mobil Marco yang membawa Yuda bersamanya. Yuda pun terdiam melihat kejadian di depannya. Pasalnya di kampus Yuda tidak pernah melihat Monica seperti sekarang. Yang dirinya tahu Monica adalah gadis yang berpenampilan apa adanya dan juga gadis itu sering meminta dirinya atau Rama untuk membelikan makanan dengan alasan jika dirinya tidak mempunyai uang. Yuda terus memikirkan tentang Monica, hingga dirinya sampai di sebuah apartemen mewah yang hanya dari kalangan orang kaya yang mampu membelinya. Rasa penasaran Yuda semakin besar tentang siapa Monica sebenarnya.

"Silakan tuan," ucap Marco yang membukakan pintu mobil yang membuat lamunan Yuda buyar dan langsung keluar menyusul Monica yang sudah berjalan di depannya. Sesampainya mereka di depan pintu, Monica langsung menekan password dan pintu apartemen itu langsung terbuka. Yuda yang melihat itu pun langsung terganga sementara Monica yang melihat itu sudah tertawa.

"Woi masuk! Lo jangan membuat sungai nil di apart gue," ucap Monica yang membuat Yuda tersadar dan langsung masuk ke dalam apart.

"Tutup pintu!" perintah Monica dan otomatis pintu tersebut tertutup yang membuat Yuda kembali tak berkedip.

"Kedip Yud, jangan katro-katro amat jadi orang," ucap Monica yang membuat Yuda mendelik.

"Lo jual diri sama siapa Mon?" tanya Yuda polos yang membuat mata Monica terbelalak.

Bugh

"Anjir, sakit Mon. Lo pikir punggung gue beduk masjid," ucap Yuda seraya mengelus punggungnya.

"Lo kira gue Ratu, jual diri. Sorry-sorry strawberry gue ini udah kaya sebelum jadi janin. Jadi gue nggak perlu jual diri buat dapat semuanya. Bahkan kalau gue mau gue bisa beli lo buat jadi tukang kebon gue," ucap Monica yang membuat Yuda berdecak.

Di Rebutin Dosen [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang