beli ramen
airnya nyemek
nggak spam komen
aku ngambek=====*=====
Pasti berharap saya ceritain pas bangun tidur 'kan? Tidak ah, malas. Saya sudah bangun dari agak tadi, sudah bikin susu sapi, maksunya sudah menuangkan cairan itu ke gelas untuk diminum sebagai penambah tenaga hari ini.
Di luar kok lama-lama bising makin menjadi, terdengar langkah-langkah manusia menuju ke arah yang sama. Ya setidaknya saya rasa begitu, tidak mungkin kan rombongan bebek tapi suara bicaranya seperti ibu-ibu. Atau mungkin itu kumpulan ibu-ibu bebek? Entahlah, makanya saya cek ke luar jendela menggeser gorden untuk melihat ke luar sana.
Si Asti sama si Rian turut mengintip di samping saya. Ternyata memang benar ada ibu-ibu sama bapak-bapak sedang pergi menuju ke arah yang sama. Beberapa di antaranya mengusap wajah, kenapa tampak risau dan menyedihkan begitu?
"Kita udah pindah ya, Om?"
"Iya baguslah. Biar Bu Bella nggak semakin marah."
Oh iya, setelah kejadian mangga yang dipetik seenaknya itu ternyata di luar dugaan. Sebelum Pak RT meminta izin sudah ambil mangga sebelumnya, Bu bella malah marah duluan. Katanya mangga-mangga muda itu mau dibikin manisan dan sudah dipesan orang.
Akhirnya bagaimana? Pak RT pergi dengan alasan dicari istrinya padahal tidak ada telepon sama sekali, anak-anak kosan ganteng juga langsung pergi mau menbersihkan kamar mereka katanya. Jadilah saya dan dua karyawan yang mendapat keluh kesah wanita berpakaian pink dodol itu.
Bukan bermaksud bohong tapi mencegah diri dari amarah orang lain kan bagus ya, jadi saya katakanlah bahwa sejak awal saya sudah melarang mereka-mereka untuk tidak mengambil buah mangga. Bagaimana perasaan bu Bella kalau tahu mangganya dicuri saya bilang, eh dia malah makin menjadi-jadi nangisnya. Kalau tidak salah harus ganti rugi dan mengembalikan uangnya lagi. Ya saya sih tidak masalah ya toh juga bukan saya yang rugi dan bukan saya yang harus ganti.
"Itu orang-orang pada kenapa, ya?" bertanya tapi tidak menunggu ada yang jawab, soalnya kan pasti mereka berdua tidak tahu juga kenapa para warga ramai-ramai begitu.
Saya membuka pintu ruang tamu, barangkali ada yang mau ngasih tahu kalau melihat bujang tampan seperti saya keluar rumah. Apa istilahnya? Terpikat, ya itu mereka pasti terpikat lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. BUKAN NGARANG! Bener kan kalau orang merasa suka pada seseorang dia bakal ceritain banyak hal. Pasti mereka yang melintas juga begitu saat melihat saya.
Tunggu... itu kenapa malah laki-laki yang datang samperin saya? Jadi ngeri, padahal kan tadi bayanginnya perempuan kembang desa yang cantik jelita, mengapa sekarang malah modelan galon air isi ulang yang datang? Ah! Sepertinya memang hanya Marni seorang yang Tuhan ciptakan sesuai selera saya.
"Yat, kamu kenapa baru keluar," ucapnya tiba-tiba. Mana saya tahu kan, baru juga sadar dari sihir nenek kayu dan jin yang menyebalkan ini. "Itu Pak Wahyudi, meninggal pagi tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekspedisi Warung Kopi
Humor[SUDAH DINOVELKAN] FOLLOW SEBELUM BACA BIAR GAK DOSA] • [Fantasi, Komedi, Misteri] ============== TERBIT, TERSEDIA DI TOKO BUKU KESAYANGAN KAMU Rank tertinggi : #3 Misteri #1 Kopi (dari ribuan cerita) Warung kopi dengan tulisan besar "Yang Kusayang"...