04 - Aduuh Kita Kedatangan BTS Om Diyat

16.5K 3.5K 498
                                    

--=*=--HAPPY READING------•------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--=*=--
HAPPY READING
------•------

"AKHIRNYA!" Menjatuhkan tubuh ke kursi kayu tempat biasa saya duduk, si Rian bersandar ke tembok dan si Asti berdiri setelah tadi bantu berdoa.

Pintu yang susah payah dibongkar itu kini terlepas, awalnya sangat sulit sekali mencabut paku di sana, tapi semakin ke sini pintu lebih mudah dilepaskan-ya walaupun pintunya jadi penyok. Kami berharap setelah malam berganti Yang Kusayang bisa kembali ke awal lagi.

"Om Diyat, kalau kita nggak bisa pulang gimana?"

Saya terlonjak. "Lha iya, Sti! Kalau pintu itu yang bawa kita ke sini, berarti pintu itu juga yang bakal bawa kita pulang, ya?"

"Itu Om Diyat ngerti, kok dibongkar?" Idih malas sekali, padahal tadi dia yang paling semangat agar saya dan Rian cepat-cepat melepas pintunya. "Pokoknya Asti mau pulang!"

"Heh behel! Tadi aja lo paling semangat buat nyabut pintu, giliran udah copot malah nyalah-nyalahin." Saya setuju dengan si Rian. "Pasang lagi nih kalau mau, nggak tahu apa bongkarnya aja udah kayak tanding bola."

"Kejar-kejaran?"

"KERINGETAN! CAPE!"

"Sensi mulu si lu! Pintunya rusak juga gara-gara lo!"

Rian berdiri agar bisa berhadapan dengan si Asti. "Jangan ungkit masa lalu, ya!"

"Masa lalu apanya, kejadiannya hari ini! Lo lupa kita ada di hari kemarin?"

Hening, si Rian memilih tidak menimpali lagi karena pasti akan semakin banyak hal yang diungkit. Dia berjalan ke bagian garasi-tempatnya ada di samping warung. "Om Bos, motor saya ternyata nggak hilang."

"Yang benar?" tanya saya langsung ikut mengecek dan benar saja motor itu masih di sana, bodynya juga ada yang penyok. "Asti sekarang jam berapa?" pekik saya sembari berjalan ke warung lagi.

"Jam dua lebih Om. Kenapa gitu?"

"Kemarin waktu jam dua kita ngapain?"

Si Rian datang dan langsung menimpali, "Ngobrol sama Bu Kos bukan Om? Kalau nggak salah."

"Iya juga. Kenapa sepi ya sekarang?"

"Jinnya nggak asik nih, Om. Mindahinnya ke kampung." Si Asti cemberut, biasanya kalau cewek begitu imut, tapi dia kok biasa saja ya? "Jin kalau mau mindahin ke depan rumah Zayn Malik kek gitu, biar semangat. Seminggu di sana juga nggak apa-apa."

Ekspedisi Warung KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang