Alex memegangi punggungnya. Ia berada di belakang Emma sambil menahan sakit. Dalam hatinya ia memprotes mengapa Albert belum kembali dari Horsham sejak dua hari yang lalu. Parahnya, Logan sedang pergi mengemudi untuk menjemput Miller karena ini waktunya ia pulang kerja. Jadi, Alex dan Emma pun menaiki sepatu roda untuk pulang. Alex sempat menyalahi diri sendiri, mengapa ia harus berlama-lama di sekolah.
Alex begitu was-was. Ia terus menoleh ke belakang, kiri dan kanan, juga menajamkan penglihatan ke arah depan. Ia tak mau ada yang berkesempatan mencegatnya pulang.
Semoga mereka tidak ada di sekitar sini, batin Alex sangat cemas.
"Emma, jangan jauh-jauh," pinta Alex kepada Emma dengan agak keras. Emma menoleh ke belakang dan memperlambat laju sepatu rodanya. Alex menendang jalan dan menyusul Emma. Mereka berjalan berdampingan. Alex meraih tangan Emma untuk mempercepat laju mereka.
Emma agak penasaran dengan tingkah laku Alex yang seolah dikejar sesuatu. Tak lama, semua itu terjawab saat sebuah botol plastik terlempar tepat mengenai kepala Emma dari arah kiri.
PLAK!
Emma tak sempat menyingkirkan botol itu, hingga tepat mengenai wajahnya. Alex langsung mendekat dan menjaga Emma dengan tubuhnya. Seseorang baru saja melempar sebuah botol plastik yang kosong.
"YOU'RE RUBBISH!" teriak seseorang dari dalam sebuah rumah kosong di sebelah mereka.
Suara motor berderum begitu kencang dari arah belakang.
Alex menoleh dan melihat seorang pengendara dengan motor besarnya melaju kencang ke arah mereka.
Emma langsung menarik Alex ke pinggir dan mereka terjatuh. Motor melewati mereka dengan mengerikan.
Orang yang melempar sampah tadi sudah muncul dihadapan mereka. Wajahnya ditutup oleh masker hitam polos. Alex berdiri menarik Emma dan langsung menariknya menjauh dari dua orang bertubuh tinggi itu. Namun sayangnya usaha mereka berdua untuk kabur tidak berhasil.
Datang lagi seorang berjaket hitam lainnya dari balik pohon di belakang mereka.
Mereka dikepung oleh tiga orang bertubuh besar dan berjaket hitam. Emma diam-diam mengangkat ponselnya dan bersiap menelopon 999.
Motor besar tadi berhasil menghalangi jalan, dengan helm hitam menutupi seluruh wajahnya.
Lelaki berjaket hitam dari balik pohon menarik ponsel Emma dan menjatuhkannya sekaligus dengan tangannya.
Ponsel itu langsung retak terpelanting ke tanah. Alex berusaha melindungi Emma sebisanya.
Emma menyipitkan mata ke arah mereka semua setelah mengambil ponselnya yang mati total. Ia tak tahu apa yang sedang terjadi. Waktu seolah melambat. Namun kini ia tahu siapa yang sedang dihadapi.
"Mau apa kalian?!" teriak Emma lantang, menatap mereka satu persatu.
Conan turun dari motornya dan dengan gerakan cepat memukul wajah Alex hingga terjatuh.
Emma yang tak peduli lagi langsung membalas pukulan Conan ke wajahnya.
"Berani-beraninya kau memukul Alex!" Emma mendorong tubuh Conan walau orang itu tidak terpengaruh untuk bergerak. Conan mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Poninya menutup sebelah matanya yang melirik tajam gadis di depannya.
"Emma, sudah!" Alex yang kesakitan berusaha menggapai Emma.
Finn masih menggunakan maskernya dan menendang perut Alex sampai terjatuh lagi. Emma berbalik dan duduk di sebelah Alex sambil menyentuh wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE VALUER [COMPLETED]
General Fiction🎨WAKE ME UP WHEN I SLEEP 2 🎨 Seorang guru seni lama bernama Mr. Taylor yang baru saja menyelesaikan studi strata duanya kini datang untuk mengajar kembali. Kehadirannya sangat membawa keuntungan bagi sekolah. Salah satunya membuka kembali Klub Tea...