Taylor keluar dari kamarnya sambil mengusap rambutnya yang basah. Lelaki berambut gelombang dengan warna cokelat tua itu berjalan menuju ruang tengah dan duduk di atas sofa. Ia sedang memakai celana trendy hitam dan kaus putih bergambar album milik Kid Cudi. Taylor mengusap dagunya saat menyalakan televisi. Setelah itu, ia langsung memainkan sesuatu di ponselnya dan tidak memedulikan TV yang terus menyala.
Ia melihat-lihat group chat para guru Effingham. Mereka semua tengah membahas satu peristiwa yang tidak mengenakkan dari sekolah. Mereka menemukan banyak puntung rokok bekas di tempat sampah di dalam kelas senior kelas dua belas. Para guru mengatakan ini baru pertama kali terjadi secara berurutan; bentuk bullying dengan tulisan-tulisan tak pantas di toilet anak laki-laki, buku-buku paket kelas 12 yang berserakan di perpustakaan, dan Conan yang ditangkap polisi karena kasus pelecehan terhadap anak kelas 10.
Principal Grazer
Saya harap tidak akan ada kasus lagi.Effingham sedang tidak baik-baik saja, begitu kata para guru. Murid-murid kelas senior berulah dalam kurun waktu yang tidak lama. Bullying di toilet melalui kata-kata sumpah serapah telah berhenti. Tetapi, seminggu setelah rapat terakhir kepala perpustakaan mengeluh karena buku-buku paket di lorong ujung berserakan dan beberapa kertasnya robek secara disengaja. Effingham pun menutupi kasus Conan yang baru saja terjadi beberapa hari yang lalu. Conan tidak lagi terlihat di sekolah, dan para guru memberikan informasi bahwa ia sudah pindah. Para tenaga didik tidak berbohong, Conan memang telah dikeluarkan, dan teman-temannya mendapat skorsing karena tidak mencegah perbuatan itu.
Taylor mengunci ponselnya dan menghela nafas, menatap layar TV dengan sorot mata yang kosong. Kenakalan remaja di Effingham adalah kasus pertama yang terburuk, mengingat angkatan tahun dua belas ini paling sering diperbincangkan karena sikap mereka yang terkadang sering melawan guru.
Membuat pusing saja, keluh Taylor dalam hati.
Ia melirik ponselnya lagi saat mendengar ada notifikasi pesan yang masuk. Taylor menegakkan tubuhnya dengan spontan sesaat setelah melihat pesan terbaru dari kepala sekolah.
Principal Grazer
Akhir-akhir ini saya mendapat
laporan ada perempuan asing yang sering
terlihat di depan gerbang sekolah.
Dia selalu bersandar di mobil
berwarna hitam sambil merokok.
Sudah beberapa hari, dan ia memakai
baju yang tidak pantas dilihat anak-anak.Miss Choo
Astaga, saya tidak tahu.Mr. Alfred
Benar, Sir.
Saya pernah melihatnya beberapa kali.
Sepertinya dia sengaja ada saat anak-anak pulang sekolah.Principal Grazer
Saya khawatir dia ada hubungannya
dengan anak-anak kita.Mr. William
Kita harus mencari tahu siapa dia.Miss Gabriella
Apakah ada fotonya?Taylor menghembuskan nafasnya. Astaga untuk apa?! Taylor duduk dengan tidak nyaman. Ia menggerakkan sebelah kakinya dengan gelisah. Ia membasahi bibirnya beberapa kali, berharap yang sedang didiskusikan bukanlah Laura, meskipun Taylor tahu itu pasti Laura.
Principal Grazer
Saya punya fotonya.
Saya harap ini privasi kita saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE VALUER [COMPLETED]
General Fiction🎨WAKE ME UP WHEN I SLEEP 2 🎨 Seorang guru seni lama bernama Mr. Taylor yang baru saja menyelesaikan studi strata duanya kini datang untuk mengajar kembali. Kehadirannya sangat membawa keuntungan bagi sekolah. Salah satunya membuka kembali Klub Tea...