Soal Itu

18 7 0
                                    

"Ini persyaratannya. Selamat, kau sudah terpilih untuk tahun ini. Effingham sangat menunggu kehadiranmu sejak tahun lalu." Mr. Grazer menyerahkan sebuah kertas kepada Taylor.

Dapat ia lihat namanya tertera di sana. "Bukankah ini..."

Mr. Grazer mengangguk, kursinya sedikit bergoyang. "Benar. Kau akan datang mewakili sekolah untuk pameran tahunan Surrey."

Taylor mengembangkan senyum. "Aku tak percaya."

"I do," sahut Mr. Grazer lalu berdiri sambil menepuk-nepuk pundak Taylor. Kepala sekolah berbadan agak gemuk itu lalu menghampiri Edward yang baru saja memanggilnya Dad.

Taylor mendengar Edward datang, tapi ia tak peduli karena yang difokuskan hanyalah kertas yang ia genggam.

Ia akan mendatangi ini? Mewakili sekolah? Ia sempat merasa tak pantas. Karena menurutnya, Ms. Wellington bisa lebih mampu datang ke acara itu. Tapi, Mr. Grazer berkata guru wanita senior itu sudah ke sana selama bertahun-tahun lamanya.

"Baik, Dad. Aku pergi dulu," ucap Edward.

"Hey, Ed!" Mr. Grazer mencegahnya.

"Ya?"

"Jangan panggil aku Dad di lingkungan sekolah," kata Mr. Grazer. Edward mengangguk malas dan pergi dari sana.

Taylor berbalik dari kursinya dan berkata, "Di sini tertulis perwakilan siswa. Apa kau sudah menunjuknya?"

Mr. Grazer melambai sebagai jawaban. "Yang mengetahui siswa berbakat dalam seni adalah kau sebagai gurunya, Mr. Taylor."

Taylor melirik lantai, sebuah nama tertera di kepalanya.

Ini kesempatanku!

~~~

Emma membuka pintu ruang kepala sekolah. Ternyata, di sana sudah ada Mr. Taylor yang duduk di kursi dekat meja kepsek.

Ia menoleh pada Emma saat gadis itu jalan mendekat kepada mereka. Emma sempat beradu pandang dengan gurunya itu, sesaat memikirkan ucapan Alex tadi.

Mr. Grazer mempersilahkan Emma duduk di sebelah Mr. Taylor dan berkata, "Siang, Emma. Senang melihatmu hari ini."

Emma mengangguk ramah. "Ya, Mr. Grazer. Terima kasih."

"Alright, Emma. Uhm--" Mr. Grazer melirik jam tangannya, "--aku hanya memiliki sepuluh menit sebelum mengantar Edward ke rumah sakit."

Emma mengernyit sekilas, Mr. Taylor diam-diam memerhatikan ekspresi Emma yang tampak bertanya-tanya.

Mr. Grazer duduk tegak lalu melanjutkan pembicaraan. "Surrey Annual's Art Fair akan dimulai minggu depan. Aku--sebagai kepala sekolah sudah memilih perwakilan dari Effingham--tentu saja Mr. Taylor," kata Mr. Grazer, Mr. Taylor mengangguk sekali. "Dan kau, Emma, sebagai perwakilan siswa."

Emma bisa merasakan detak jantungnya memelan untuk beberapa saat. Ia tak menyangka akan mendatangi pameran bergengsi itu.

"Apa yang harus kusiapkan?" tanya Emma karena ia yakin tak mungkin pergi hanya melihat-lihat karya seni dan tidak melakukan apapun.

Mr. Grazer tersenyum. "Kau tidak salah memilih murid, Mr. Taylor." ucapnya kepada Mr. Taylor yang ikut tersenyum.

"Mr. Taylor akan mendampingi dan memandumu untuk mempersiapkan wawancara dan mengisi beberapa soal di lembar pertanyaan mengenai seni dan karya. Jawabanmu akan menjadi penunjang nilai bagi sekolah," jelas Mr. Grazer.

Knock! Knock! Knock!

"Permisi?" Suara berat Edward membuat mereka bertiga menoleh ke pintu.

HAUTE VALUER [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang