69. Peristirahatan Terakhir

5K 432 168
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

"Dunia ini hanya mimpi, dan kamu akan terbangun setelah mati."

-ARJUNA-







Setelah dinyatakan meninggal, pihak keluarga Dewandaru mempercepat proses pemulangan jenazah Nakula kerumah duka.

Arjuna mengalihkan tatapannya pada seorang gadis yang terduduk diatas kursi sembari menatap kosong peti jenazah didepannya. Ganis—gadis itu berulang kali menjatuhkan air matanya meski tatapannya terlihat datar.

Arjuna mendekat, kemudian memanggil. "Ganis ...."

Kepala Ganis tertoleh kesumber suara.

"Ayo, kita berangkat. Takutnya keburu hujan." Ujarnya.

Ganis menatapnya lama, lalu mencoba mengulas sebuah senyuman untuk laki-laki itu. Perasaan sesak kian mengkoyak hatinya, mengingat Arjuna salah satu alasan ini semua bisa terjadi.

"Kemana?" Ganis akhirnya bersuara.

Arjuna menekuk tubuhnya, bersimpuh didepan Ganis. Menggenggam tangan Gadis itu dengan remasan lembut, "Nganter kakak kamu."

"Kamu mau ikut mobil siapa?"

Lagi, Air matanya kembali menetes. Dan Ganis hanya bisa menghela nafas panjang. Kemudian membalas, "Aku ikut mobil papah aja."

Arjuna mengangguk, mengusap pelan kepala gadis itu. "Aku duluan ya, Ganis." Laki-laki benar-benar beranjak setelah mengusap sekilas air mata Ganis.

Arjuna melangkah dengan tatapan tegas menghampiri Gentala yang tengah berkumpul dengan anggota Rajawali lainnya.

"Jun, semua udah siap. Tinggal berangkat." Gentala melaporkan.

"Sadewa?"

"Bareng Orangtuanya."

Arjuna mengangguk, sekilas ia melihat kalau ratusan anggotanya sudah duduk rapih diatas motor mereka—menunggu komando selanjutnya.

"Tolong— kosongin tempat Nakula," Perintah Arjuna lalu pergi menuju motornya.

Gentala mengangguk paham, ia menoleh pada Opal. Menepuk pundaknya sekilas hingga laki-laki itu terkesiap. "Ayo, kita anter sahabat kita ke-rumah barunya." Ujarnya.

Opal tersenyum kecut mendengarnya, seolah mulai tersadar akan hal yang kembali menamparnya secara nyata.

Lima motor inti Rajawali memimpin pada bagian depan, Motor Rayyan dan Gentala mengapit Arjuna sedangkan diantara Rayyan dan Opal ada sedikit celah yang memisahkan. Itu tempat Nakula. Posisi yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun.

"Semua siap?" Teriak Gentala dengan lantang.

"SIAP!!" Seruan serentak itu menjadi jawaban.

Bendera besar bertuliskan RAJAWALI dikibarkan oleh Banu yang berada diboncengan motor Bintang.

"JALAN!!" Komando Gentala keras agar terdengar hingga barusan paling belakang.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang