8. Tanggung jawab

19.5K 1K 18
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Udah siap?

Selamat membaca❤

***

Arjuna menarik lengan Rengganis menjauh dari kantin, dan sekarang posisi mereka ini menjadi pusat perhatian seluruh murid Sma Delanta. Bagaimana tidak sang Cassanova mereka tak pernah memiliki hubungan khusus dengan seorang gadis hingga memunculkan spekulasi mereka bahwa Arjuna seorang gay, namun tetap saja Arjuna selalu dipuja karena ia sangat tampan.

"Lepasinnn, tangan gue sakit." Jeritnya namun tak dipedulikan oleh Arjuna ia tetap menarik gadis itu.

Keenam inti Rajawali bingung memikirkan apa yang akan dilakukan oleh ketuanya, terlebih Nakula dan Sadewa yang mencemaskan keadaan adik mereka sekarang, namun tak bisa berbuat lebih. Keenam sahabat Arjuna terkejut karena dihampiri oleh empat gadis cantik yang juga merupakan primadona sekolah.

"Kak Arjuna mau bawa Ganis kemana ?" Tanya Saras yang diangguki tiga gadis lainnya.

Gentala menyengritkan dahi bingung. "Kalian kenal cewek tadi?" Tanyanya. "Ganis sahabat kita dia murid baru, tadi tuh dia mau nimpuk gue eh salah sasaran malah kena bang juna." Sahut Lily yang merasa bersalah.

Mereka membelakkan mata kaget, karena baru mengetahui ternyata di sekolah mereka ada murid baru yang memiliki paras sangat cantik dan menawan kemana saja mereka selama ini?.

"Udah udah kita susulin aja, gue cemas banget gimana kalo kak juna ngapa ngapain ganis." Usul Hanggini yang disetujui semuanya.

Sedangkan sekarang Arjuna tengah membawa Ganis ke taman belakang sekolah dan seketika menghentakkan cekalan tangannya pada Ganis.

"Ish lo apa apaan sih, liatt nih tangan gue jadi merah gara gara lo." Bentaknya.

Arjuna hanya menatapnya dingin, baru kali ini ada seseorang yang berani membentaknya. Arjuna mencoba bersikap acuh pada celotehan gadis cantik di depannya ini. Tak lama sahabat mereka datang menghampiri mereka.

"Bang Ganis nggak salah, tadi gue yang jail sama dia seriuss deh bang jangan apa apain sahabat gue ya pliss pliss." Bujuk Lily sambil menangkupkan kedua tangannya kedepan wajahnya.

"Gue nggak peduli." Sergahnya.

Lily hanya meneguk saliva kasar, memang ia dekat dengan Arjuna tapi jika sudah seperti ini nyalinya seketika menciut karena tatapan tajamnya.

Sadewa mencoba menyelamatkan adiknya dengan menenangkan Arjuna." Jun jangan emosi dulu." Ujarnya.

Ganis muak dengan keaadan ini, apalagi kedua abangnya sudah terlihat sangat cemas ia tak mau penyamarannya terbongkar sekarang.

"Lo mau apa sekarang? Lo minta gue tanggung jawabkan, sekarang apa jangan diem aja gue nggak ngerti bahasa orang bisu," Ucap Ganis dengan berani membuat mereka membelakkan mata kaget dan takjub atas keberanian Ganis.

Arjuna tersenyum miring melihat keberanian gadis di depannya. "Lo harus jadi perawat gue sampai kepala gue sembuh," Ucapnya bukan bukan jika Arjuna sudah bersabda maka harus terlaksana.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang