1. Rajawali

44.4K 1.7K 145
                                    


JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Pletak!

"Anjir! Sakit tolol. Lo pikir kepala gue apaan hah?!" Sentak Opal pada Danis sedang yang diteriaki hanya menyengir tanpa dosa.

"Ya maaf atuh pal sensian banget lo kaya cewek PMS, lagian kalo lihat kepala lo bawaanya gue pengen nampol mulu." Ujar Danis.

"Sial banget dah gue punya temen bentukannya kayak lo Dan." Gerutunya.

Danis mendelik tidak suka, "Helehh, bersyukur lo harusnya punya temen ganteng, rajin menabung, titisan fuckboy bermartabat kayak gue."

"Ye ... si bangsat lemes banget mulut lo. Gue tabok pake sempak juga lama-lama."

"Dih! Ogah, sempak lo kan nggak pernah lo cuci. Terakhir 2 bulan lalu." Ledeknya.

"Dih, emangnya lo tau gue tiap hari pake sempak yang sama?! Gue cuci ya anjir." Sahut Opal tak terima

Begitulah perdebatan yang tak akan pernah ada habisnya diantara mereka. Membuat sang Wakil—Gentala mendesah lelah dan geleng-geleng kepala.

"Eh si Kembar kemana kok daritadi kagak kelihatan batang jidatnya?" tanya Gentala.

"Batang hiung Genta pinter, lo pikir apaan jidat ada batangnya." sahut salah satu anggota Rajawali lainnya. Karena memang mereka sedang berkumpul di warung Mak Jas yang terletak tak jauh dari SMA Delanta sekolah mereka.

"Hehe itu maksud gue tadi, lo tau nggak Pal?" Tanya Genta pada Opal

"Mana gue tau lo kata gue emaknya?!"

"Ck! gue cuma nanya anjing ngapa lo jadi ngegas sama gue sih?"

"Bacot!" Sergah Arjuna—Ketua Rajawali dengan wajah datar.

Suasana yang tadi ricuh mendadak hening karena suara sang Ketua yang sedari tadi diam sebab mood nya yang sedang buruk.

"Urusan keluarga," timpal Rayyan salah satu inti Rajawali yang mempunyai sikap tak kalah dingin dengan Arjuna namun Rayyan lebih pandai mengendalikan emosinya.

"Ohh gitu, oh iya Jun lo jadi nerima tantangan Cakra buat balapan ntar malam?" Tanya Gentala hati hati, takut malah akan memancing emosi sang ketua yang dalam mode

senggol dikit bacokk

"Jadi, gue ngga akan biarin dia bebas setelah bikin anjar sampe masuk rumah sakit" jawabnya. "Ntar malem kumpul di basecame jam 9 kita ke sirquit bareng." tambahnya lagi.

Semua manganggukkan kepala patuh.

***


Ditempat lain kini telah berdiri seorang gadis cantik bersurai coklat dengan mata biru laut yang sedang menggunakan hoody navy sembari menyeret koper besar miliknya.

"

Mama! Papa! Abang!" Teriak gadis itu.

"Jangan teriak dong dek! ngga malu apa suara kamu tuh kaya toa masjid," cerocos salah satu abangnya bernama Nakula.

Sementara sang adik berdecih pada Nakula. "Dih suka-suka dong, mulut mulut aku kok bang Nakul yang protes sih."

"Ye dibilangin malah—" hendak membalas perkataan adiknya, tatapan tajam diberikan Sadewa saudara kembar Nakula yang mulai jengah dengan pertengkaran adik dan saudara kembarnya itu.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang