32. Pelukan

11.7K 792 369
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

"Ganis," gumam Arjuna bingung.

Mengapa Gadis itu ada disini, Bukankah dia harusnya berada disekolah?

Kehadiran Ganis memang membuat perhatian Arjuna teralihkan, tubuh Rayyan bahkan terpaku saat tatapannya bertemu dengan manik cokelat madu milik Sinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kehadiran Ganis memang membuat perhatian Arjuna teralihkan, tubuh Rayyan bahkan terpaku saat tatapannya bertemu dengan manik cokelat madu milik Sinta.

Ganis berjalan mendekati Arjuna memasuki area ring. "Ayo, lawan aku!"

Rayyan memilih turun meninggalkan keduanya, mereka penasaran dengan pertunjukan yang akan terjadi selanjutnya.

"Kalo aja Ganis bukan punya Arjuna, udah gue gebet dari dulu." Lily memandang sinis Danis dari samping. "Tapi ayang Lily udah duluan kekunci dihati gue, jadinya gue gabisa berpaling."

"Alah, itu kata-kata playboy yang udah basi," cibir Lily. "Ehh kamu nggak percaya sama aku, yang?"

"Yang, yang, lo kira gue kuyang?!" Ketus Lily.

"Bukan begitu, yang." Sangkal Danis. "Beneran deh yang tadi tuh dari hati, nggak pake bumbu boongnya."

"Bilangnya cuma ada gue, tapi liat cewe chakepp di instagram langsung Laeekkk, khomenn, fallawwww, dheemm, trus bilang folbekk ya cantik!" Sindir Lily.

Danis yang mendengar sindiran Lily langsung kicep, memang benar sih yang dibilang gadis itu. Tapi itu dulu sebelum dia tobat.

"Udah tobat kok."

"Tobat lo cuma dibibir aja, basi banget, Dan!" Timpal Nakula. "Brisik lo wayang!"

Nakula melotot kesal dan reflek menggeplak kepala Danis.

Ganis memandang heran Arjuna yang hanya diam saja. "Ayo tuntasin emosi kamu, Arjuna."

Arjuna menggeleng kecil, "Kenapa disini?"

"Kenapa emang?" Arjuna menggeleng samar, emosinya yang semula berkobar kini sedikit mereda hanya dengan melihat Wajah Ganis.

Ganis menjadi gemas sendiri, diamnya pria itu seolah memancing sisi lain seorang Rengganis. Tanpa aba-aba dirinya langsung menyerang Arjuna.

Arjuna tak membalas pukulan Ganis, dirinya hanya menghindar tak ingin melukai gadis itu.

"Damn it! Ayo lawan jangan diem aja." Arjuna pun mulai membalas pukulan Ganis walaupun tak sekuat saat bersama Rayyan.

Pertunjukkan itu benar-benar menyenangkan, para gadis hanya menatap takjub Ganis kecuali Saras yang sudah tau tabiat sahabatnya.

"Gila sih, baru tau gue tuh orang ganas banget," Kagum Lily.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang