55. Rengganis Shakuntala Dewandaru

5.3K 517 143
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Gila! Benar-benar gila, demi alek Ganis nggak tau lagi harus ngapain kalau nanti ketemu sama Arjuna. Setelah kejadian di Markas malam itu, Ganis nggak berani buat angkat telfon ataupun balas chat dari Arjuna. Malu banget anjir. Bisa-bisanya Ganis nggak bisa nolak waktu dicium sama si Arjuna.

Sampai sekarang pun gadis itu masih sering memegang bekas kecupan itu, bekas hangat bibir Pink yang menggoda itu masih terasa sampai sekarang. Bahkan Ganis rela mandi tapi mukanya nggak basah supaya bekasnya nggak hilang, Kan jorok!

"Sial! Bisa gila beneran kalau begini ceritanya." Gadis itu tidak berhenti mendumal.

Selain itu Bibirnya juga tidak bisa berhenti senyum-senyum nggak jelas sejak tadi. Untung UKS  saat ini sedang sepi, jadi mau nyengir sampe giginya kering juga nggak masalah.

Segitu besarnya perjuangan Ganis biar nggak ketemu sama Arjuna.

"Tapi sampai kapan gue semedi disini? Anak anak gue udah pada demo," gadis itu mengusap perutnya dengan tangan kanan sembari berucap. "Sabar ya nak, gue lagi ngumpet nih dari bapak lo."

Tuh, gila beneran kan anak orang.

"Akh! Bodo amat gue laper!," Namanya juga Ganis mana bisa tahan kalau masalah perut.

Dengan segera gadis itu mengambil ponsel disaku kanan rok abu-abunya, mencari kontak sahabatnya yang bisa dia ajak kerjasama untuk saat ini. Hanggini.

Mengirimkan pesan singkat pada gadis itu adalah pilihan yang paling tepat sekarang.

Rengganis
Gin, minta tolongin gue yah
ini Urgent!
Beliin makanan, apa aja deh yang
Penting bisa dimakan

Send


Ganis berdoa semoga saja, cacing alaska yang hampir sekarat diperutnya bisa segera terselamatkan.

Ting!

Seulas senyum lebar terbit diwajah Ganis saat melihat notifikasi yang masuk diponselnya.

Hanggini Prameswari
Oke, wait kiddy

Balasan yang didapat gadis itu sesuai ekspetasi, Hanggini is my hero. Setelah beberapa menit menunggu tiba-tiba pintu UKS terbuka, semoga saja sesuai dengan harapannya diawal tadi.

Posisi Ganis sebenarnya tengah berbaring dibrankar dengan tirai yang tertutup, sehingga menutup pandangannya kearah pintu masuk, tapi gadis itu sih sangat yakin kalau yang datang adalah Hanggini. Jadi nggak perlu repot-repot nebak kaya di film-film yang dia tonton.

Srett!

Tirai disamping brankar Ganis digeser oleh seseorang membuat gadis itu reflek bangun dari tidurnya.

"Akhirnya, thanky Hang—" ucapan itu terpotong saat tau kalau yang datang bukanlah Hanggini.

"Loh?!" Pekik Ganis.

Seseorang yang berada dihadapan Ganis benar-benar membuatnya ingin pingsan beneran. Arjuna. Orang yang berusaha Ganis hindari mati-matian sejak kemarin.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang