29. Pramoedya's

11.6K 794 99
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Arjuna memandang intens tepat pada manik abu-abu milik Ganis, Pria itu menunggu reaksi Ganis tentang permintaannya.

"Sepuluh menit kemudian," celetuk Arjuna sambil tersenyum miring.

"Harus itu?"

Arjuna mengangguk dengan wajah tanpa dosa, ingin rasanya Ganis mencabik-cabik wajah tampan Arjuna. Tapi nanti stok orang ganteng di Delanta bisa berkurang dong.

"Yang lain deh." Bujuknya dengan mengerjapkan mata lucu

Arjuna memandang Ganis sambil menahan senyumnya agar tak mengembang. "Gaada penawaran!"

Ganis menarik napas dalam lalu menghembuskannya kasar, mengulanginya beberapa kali untuk menekan ego serta rasa malunya.

Cup

Tanpa aba-aba Ganis berjinjit mencium pipi kanan Arjuna sekilas, tubuh Arjuna langsung menegang menerima serangan Ganis. Niatnya sih hanya bercanda, tapi kalo dikasih beneran Arjuna juga yang untung.

Pipi Ganis langsung memerah, malu sekali rasanya.

Jantung gue yarobun.

"Yang kiri?" goda Arjuna membuat Gadis itu semakin mendelik. "Gausah ngelunjak!"

Arjuna tertawa renyah, senang sekali bisa melihat pipi Ganis merona karenanya. "Oke sudah termaafkan, ayo masuk."

Dengan perasaan kesal Ganis mengangguk dan mengikuti langkah pria itu, lengan kekar Arjuna bahkan tak pernah berpindah dari pinggang ramping Gadis itu.

Mereka melangkah memasuki mansion megah yang sudah dirancang sedemikian rupa, Tema yang digunakan adalah Silver generation in Harmony. Tatanan ruang sangat luar biasa indah, semua tertata sangat elok.

Disisi kanan dan kiri sudut ruangan sudah tersedia berbagai jenis makanan western and asian food.

"Ganis." Panggil Lasmini tepat dibelakang Arjuna dan Ganis.

Keduanya menolehkan badan. "Malam, Tante."

Lasmini memeluk Ganis dan tersenyum lembut. "Malam, Sayang. kamu cantik banget."

"You are amazingty too, Aunty." Balas Ganis setelah melepas pelukan mereka.

"Kamu apa kabar?"

"Baik, Tante Sehat?"

"Alhamdulillah seperti yang kamu lihat. Eh kamu dateng sama siapa tadi, sayang?" Oke, Arjuna merasa dikacangi sekarang.

"Ma, Juna masih kelihatan kan?" Rengeknya.

Kedua wanita itu menoleh melihat wajah masam Arjuna. "Apasih, ganggu deh kamu!"

Pria itu mendengus kasar, dasar perempuan!

"Eh, sampe lupa kamu udah makan?" Ganis tersenyum kikuk. "Nanti aja Tante, Ganis belum lapar."

"Oke deh, oh iy—"

Sebelum mamanya menjelma menjadi wartawan Arjuna segera menyela ucapan mamanya. "Juna mau ajak Ganis keliling dulu ya, Mah."

"Dasar anak muda! yaudah deh mama ngalah. Tante kesana dulu ya, Sayang. have fun." Lasmini langsung beranjak meninggalkan dua sejoli itu.

Ganis menabok lengan Arjuna kasar membuat sang empu meringis. "Nggak sopan! Masa mama kamu diusir gitu."

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang