4. Strategi

19.1K 1K 25
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca❤

***

Hening dan tenang, begitulah keadaan yang sedang dirasakan oleh seorang gadis yang tengah duduk di sebuah bangku yang terletak di taman belakang sekolahmya.

Ia menghela nafas pelan lalu mengambil benda pipih sejuta umat itu dari saku rok abu abunya, iya mengambil ponselnya sambil memandangi sebuah foto seseorang yang sangat ia rindukan.

Ia menghela nafas pelan lalu mengambil benda pipih sejuta umat itu dari saku rok abu abunya, iya mengambil ponselnya sambil memandangi sebuah foto seseorang yang sangat ia rindukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duarr

"ANJINGGG MARA SIALAN LO."

amara yang mendengar umpatan kedua sahabatnya tertawa puas

"Bwahahahaha, sumpah muka lo berdua kaya kambing congek tau nggak."

"Terusin aja ketawa lo sampe mampus sekalian." kesal Saras.

"Ampun ampun deh nggak lagi, ya abisnya lo berdua kenapa dah serius banget mukanya ada apaan sih."

"Gue bulan depan bakal pindah ke Canada, gue disuruh bokap sekolah disana sambil jagain oma." ucap Rengganis dengan nada serius.

Amara malah kembali tertawa akibat ucapan Ganis "hahaha lawakan lo garing banget nis tapi gue hargain kok."

Ganis mendengus kesal, bisa bisanya dia mengira bahwa ini hanya sebuah candaan oleh sahabatnya itu.

"Gue serius, Saras juga udah tau soal keberangkatan gue bulan depan, gue sengaja kasih tau lo sekarang karna pasti lo bakal nolak keputusan ini."

"NGGAK GUE NGGAK MAU LO PINDAH!." Sentak Amara menggebu gebu.

"LO TEGA MAU NINGGALIN GUE HAH!!."

"POKOKNYA GUE NGGAK BAKAL IZININ LO PERGI!!."

Rengganis menghela nafas pelan, memang Amara adalah sahabatnya yang paling tidak bisa berjauhan dengannya.

"Sorry ra, ini juga bukan kemauan gue oma gue lagi sakit dan cuma gue yang bisa jaga oma sementara waktu sambil nunggu abang sepupu gue lulus Sma." jelasnya pada kedua sahabatnya.

"Apa gue juga harus ikut pindah juga sama lo Gan biar kita tetep sama sama." lirih Saras, ia memang tak bisa menunjukkan kesedihannya kepada orang lain selain pada Amara dan Rengganis.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang