9. Arjuna Lakeswara Pramoedya

18K 1K 11
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Pagi ini sangat ingin rasanya Ganis bolos sekolah, benar-benar ia tak ingin menampakkan dirinya ke Sma Delanta namun apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur  ia harus menjalankan kesepakatannya dengan Arjuna. Ganis melangkahkan kakinya dengan gontai di koridor sekolah. Tak jarang ia mendapatkan godaan dari junior sampai seniornya.

"Rengganis cantik sendirian aja, mau ditemenin nggak?"

"Ehh Ganis pagi ini kok kelihatan lesu, tapi tetep cantik kok."

"Ganiss boleh minta id line nya nggak?"

Ganis hanya tersenyum tanpa niatan membalas godaan mereka namun celotehan di koridor sekolah tiba tiba berhenti dan membuat ganis mendongakkan kepalanya menatap lurus kedepan.

Betapa terkejutnya Ganis saat di depannya sudah ada ketujuh inti Rajawali, ia meneguk salivanya kasar namun sebisa mungkin ia bersikap tenang agar tak terlihat gugup. Ia menunduk lantaran Arjuna tak mengalihkan pandangannya pada Rengganis.

"Selamat pagi calon masa depan aa Opal, udah sarapan belom kok lesu amat sih," Goda Opal.

"Ganis tuh males liat muka jelek lo pal," Sahut Nakula menistakan Opal.

"Bener kata Nakul, jauh jauh lo sono pal kasian Ganis ntar sawan liat muka lo." Usir Danis membuat Opal mengerucutkan mulutnya.

Ganis tersenyum sedikit terhibur dengan perikaian kecil di depannya dan hal itu tak luput dari pandangan Arjuna. Ganis yang sadar tengah ditatap intens oleh Arjuna membuat Ganis menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa liat gue gitu?"

Arjuna melepaskan tas yang sedari tadi bertengger dibahunya kanannya dan mengalungkannya dikepala Ganis yang membuat gadis itu heran. "Apa apaan nih," bingungnya.

"Lo lupa sama tugas lo?" Tanya Arjuna.

Tentu gadis itu tidak lupa, ia bahkan ingat betul kejadian naas yang menimpanya kemarin. Menjadi perawat seorang Arjuna Lakeswara Paramudya.

Menurut kalian ini mukzijat?

Namun menurut Ganis ini malapetaka!

"Gue inget."

"Berarti lakuin tugas lo dengan benar." Ujar Arjuna.

"Tugas mana yang lo maksud?" bingungnya.

Arjuna menatap Ganis datar dan mendecak kesal. "Bawain tas gue," ganis melototkan matanya. "Hehh!! bukan itu kesepakatannya kemarin."

Sahabat arjuna hanya menatap keduanya yang sedang berdebat.

"Itu juga tugas buat ngerawat gue," timpalnya. "Gausah banyak protes, lakuin yang gue suruh." Tambahnya.

Cukup sudah

Ia sudah tak tahan lagi

"Gue bukan babu lo Arjuna!!," sentaknya.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang