16. Who is She?

16.1K 919 65
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

BYURRR

BRAK!

"Heh!! Apa-apaan lo?" bentak Saras pada orang yang menyiramkan jus ke badan Rengganis namun hanya dibalas tatapan sinis dari orang tersebut.

"Lo bisu? Jawab bangsattt," timpal Lily.

"Temen lo itu yang ganjen!, ngapain dia ngegodain Arjuna hah," jawabnya.

"Nggak waras nih orang" sarkas Hanggini.

Ganis berdiri dari tempat duduknya menatap badannya sejenak yang sudah kotor karena tumpahan jus itu, Ia menatap sekeliling kantin dan benar saja mereka menjadi pusat perhatian yang membuatnya tak nyaman.

"Udah ngomongnya?" Tanya Ganis tenang.

"Gue peringatin sama lo jauhin Arjuna," tunjuk Friska kewajah Ganis dengan penuh penekanan, Ganis tak menanggapi dan hanya menatapnya dengan tenang.

"Gue tau lo iri sama gue, tapi ngga gini caranya. Mau lo nyiram gue pake puluhan gelas jus ngga akan buat Arjuna ngelirik lo!"

Kalimat Ganis telak, menampar Friska secara halus. Raut wajahnya merah padam malu dan marah menjadi satu. Friska sudah salah mencari lawan.

"Jaga omongan lo bitch!" Ganis tertawa renyah mendengarnya dan menatap Friska dengan sorot mata yang tenang namun menusuk tajam.

"Gue bingung apa yang salah sama ucapan gue? Belum tentu kalau gue jauhin Arjuna dia bakal banting stir ke elo. Karna dia tau yang mana batu ruby dan mana batu kali."

PLAK

PLAK

"Ganiss," suara pekikan hampir seluruh penghuni kantin.

Saras mendorong bahu Friska kuat sehingga ia terhuyuing kebelakang "maksud lo apa sialan?!"

Friska menatap garang kearah Saras dan saat ia ingin melayangkan tamparan kepipi Saras tangannya dicekal oleh Ganis lalu menghentakkannya kasar hingga Friska kesakitan. "Tangan kotor lo nggak pantes buat nyentuh kulit sahabat gue, banyak virus alaynya," Ganis melirik Hanggini untuk menarik Saras kebelakang dan diangguki olehnya.

"Ada lagi yang mau lo sampaikan?" Tanya Ganis

"Lo itu bitch!, murahan, lo nggak pantas buat Arjuna," kata Friska namun Ganis tetap bersikap tenang mendengarnya.

Toh gaada untungnya nyautin orang gila

"Trus yang pantas itu cewe modelan gimana? Yang kesekolah pake dempul tebel, lipstik merah, rok pendek, dan suka pake baju ketat seperti lo?" balasnya yang membuat Friska naik darah dan malu.

"Jaga omongan lo!!," sambil mencengkeran tangan kanan Ganis.

Ganis memutar tangannya dan memelintir tangan Friska kebelakang hingga membuatnya kesakitan.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang