JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!
Selamat membaca ❤
***
"Lo sehat?" Tanya Saras pada Sinta.
Sinta tak bergeming dan tetap mengaduk-aduk mie ayamnya malas.
"Lo lagi latihan drama? Ngga pantes lo dapet peran kalem, bisa ilang pamor peran wanita cupu yang tersakiti gara-gara muka laknat elo!," cibir Lily pedas sampai menusuk ke ulung hati.
Tapi tenang Sinta ngga baperan kok.
"Ada yang ngga beres sama ni orang," celetuk Hanggini.
Ganis hanya tersenyum menyaksikan tingkah sahabatnya, mereka memang unik dengan sifat masing-masing. Jika orang lain akan memakai topeng untuk mendapat simpati orang lain berbeda dengan mereka, gadis-gadis itu justru menunjukkan sifat asli mereka yang anarkis, tak tahu malu, konyol, brutal, bodoh, sinting dan yang lainnya.
Itu juga alasan Ganis mau berteman dengan mereka, bukan semata-mata karena mereka berada dilevel yang sama. Ngerti kan maksudnya?
"Gue capek," ujar Sinta lesu.
Ganis mengerutkan kening bingung. "Kalo capek ya istirahat lah!"
"Gue, milih mundur!" Ujarnya membuat mereka menghentikan kegiatannya dan fokus pada Sinta.
"Lo kenapa dah? Kesurupan? Salah minum obat? Perlu gue rukhyah ngga? Atau gue sembur pake aer cebok kucing gue? Ngelantur mulu ngomongnya." Bingung Lily pada sikap Sinta.
"Cerita aja kalo ada masalah, lo bilang kita sahabat kan?" Sinta mengangguk.
"Kita, sahabatan udah lama. Jadi jangan sungkan buat berbagi cerita apapun itu, kita nanya bukan sekedar pengen tau, tapi karena kita peduli." ucap Hanggini panjang lebar.
Mereka mengangguk setuju dengan ucapan Hanggini.
"Makasih, ya gue sayang kalian banget pake love warna green."
"Nyesel gue tadi terharu" desis Lily.
"Kali ini gue dipihak lo," imbuh Ganis.
"Gue mau berhenti ngejar kak Rayyan!" Tegas Sinta bahkan untuk pertama kalinya dia berbicara serius tanpa ada nada gurauan didalamnya.
"WHATT!" Pekik mereka.
Sinta mengangguk guna meyakinkan mereka. "Gue sadar, mencintai seseorang yang nggak menginginkan kita itu rasanya menyakitkan."
"Bodoh ya, gue mencintai seseorang dengan tulus tapi ternyata cinta gue ngga diharapkan, gue berusaha untuk jadi yang sempurna dimata dia tapi apa? Dilirik aja engga," Sinta kerkekeh miris jika mengingat hal bodoh yang selalu dia lakukan.
"Sin gausah diterusin!" Saras merasa muak dengan topik ini.
"Kalian harus dengerin dulu, oke?" Mereka saling pandang dan mengangguk setuju.
"Maaf kalo gue selalu nyusahin kalian gue lola, childish, dan suka bikin kalian repot." Ganis menggeleng kuat. "Lo ngga pernah bikin kita repot."
"Gue, dulu udah pernah bilang sama lo kan, siap jatuh cinta itu artinya lo juga harus siap patah hati. ada saatnya kita harus memperjuangkan hal yang sepatutnya kita perjuangkan. Tapi kalau ngga sanggup, mundur itu pilihan yang terbaik." mereka menganga mendengar ucapan yang keluar dari mulut seorang Lily anesya paramudya.
"Lo kesambet ly?" Cetus Saras.
Lily mencebik kesal apa salahnya ia menberi wejangan. "Iya, Kesambet demit pohon toge!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Pramoedya series ke-1 *** Arjuna bukanlah lelaki biasa tapi dia lebih dari kata luar biasa. Parasnya sangat tampan bak manifestasi zeus dewa mitologi yunani yang tampan sekaligus kejam. Arjuna adalah malaikat pencabut ny...