JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!
Ramein komentar disetiap in-line paragraf yah
Selamat membaca ❤
***
Setelah tragedi beberapa waktu lalu dilapangan Asoka, mereka sudah kembali memulai sekolah seperti biasanya.
"SELAMAT PAGI EPERY BADEHHH." Teriak Lily riang gembira seperti anak gembala.
"LILY YANG CANGTIP DATANG!"
Banu memandang gadis itu penuh hujatan"Mulut lo yah, Ly! Lama-lama gue jahit pake senar pancing."
"Santai dong, Banu. Lo kan sohib gue, ya kan?" Lily mengedipkan sebelah matanya genit.
Banu mendengus geli. "Hmm gue mencium aroma bangkai disini."
"Lo ngatain gue bau?!" Semprot Lily.
"Shu'uzon aje lo sama gue, ada apaan lo? Pagi-pagi hebohnya ngalahin ayam mbah mijan mau bertelor."
"Ban, gue tuh tadi denger dari anak kelas sebelah kalau bakal ada ulangan Kimia, Nah–"
Banu membelakkan mata kaget. "APAH?! SERIUSAN LO ANJRIT? GUE BELOM BIKIN PETA BANGSAT!"
Peta? Maksudnya tuh tulisannya kan kecil nah dinamainlah peta biar guru nggak curiga.
Banu panik bukan main, bukan hal baru bagi anak Ipa bahwa pelajaran Kimia merupakan senyawa mematikan yang bisa membunuh secara perlahan. Hayo ngaku kalian juga pasti punya dendam kesumat kan sama Mapel Kimia?
Lily melongo melihat tingkah Banu yang berlarian mencari kertas dan bolpoin, laki-laki tak berguna itu bahkan hanya membawa satu bukun tulis dengan judul 'all in one' kurang ajar memang.
"BANU STOPP!"
"Gabisa! Gue harus memaksimalkan tulisan gue dengan kecepatan 70km/menit. Ogah banget kalo harus remed." Balasnya sambil menulis tergesa-gesa.
"Maka dari itu, Gue ada rencana nih."
"APAAN RENCANANYA?" Lily melongo dan membuka mulutnya lebar. Suasana kelas yang tadinya hanya berisi beberapa murid sekarang terisi penuh alias full 36 murid.
"S—sejak kapan kalian kumpul?" Lily memandang heran teman-temannya itu.
"Banyak bicit lo mujidin, cepetan apa rencananya?" Desak Saras tak sabaran.
"Oke-oke tenang wahai rakyatku, sekarang pada duduk dengan kaki bersila." Lily mengomandokan mereka untuk duduk dilantai.
Mereka menurut dengan polosnya, bahkan masih nggak sadar kalau sedang dikerjai oleh Gadis itu.
"Apaan cepet?!"
"Oke, dengerin baik-baik karena gue gaakan ngulang." Mereka mengangguk mengiyakan.
"Jadiiiiiiiii......." mereka menunggu kelanjutam ucapan Lily.
1 menit....
2 menit...
5 menit....
"Cie..... Nungguin ya." Canda Lily sembari terkekeh geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARJUNA
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Pramoedya series ke-1 *** Arjuna bukanlah lelaki biasa tapi dia lebih dari kata luar biasa. Parasnya sangat tampan bak manifestasi zeus dewa mitologi yunani yang tampan sekaligus kejam. Arjuna adalah malaikat pencabut ny...