22. Duel

13.7K 929 105
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Hari ini adalah jadwal olahraga untuk kelas 11 Mipa2 sayangnya pak Bandi tak datang dan mengharuskan mereka bergabung pada kelas lain. Sialnya lagi mereka harus bargabung dengan kelas 12 ips2 yang tak lain dan tak bukan adalah kelas Arjuna.

Bagi siswi dikelasnya itu adalah keberuntungan namun bagi Ganis itu adalah musibah, terlebih ingatannya melayang pada kejadian di UKS tempo hari.

"Jangan suruh aku untuk ngelepasin kamu Ganis!"

DEG

"E—emangnya ke–kenapa?"

"Karna gaakan bisa," balasnya lalu menatap lekat mata indah berwarna abu-abu Ganis.

"Gue nggak ngerti juna," Arjuna mendesah pelan menutup mata sejenak lalu kembali menatap dalam kemata Ganis.

Plis jangan tatap begitu, gakasian lo sama jantung gue!

"Kamu harus tanggung jawab Ganis," Ganis semakin bingung dibuatnya.

"Hahh?!" Arjuna tersenyum lalu mengecup pipi kanan Ganis membuat gadis itu menegang dan menahan nafasnya.

Arjuna terkekeh pelan lalu menjawab lagi. "Kamu udah buat Aku jatuh Ganis— sejatuh-jatuhnya sama kamu," Arjuna mengusap lagi kepala Ganis lalu pergi meninggalkannya.

Yatuhan tolong siapapun pukul kepala gue! Manisnya ganahan.

Ganis menatap punggung Arjuna yang perlahan menjauh dari pandangannya. Ia menyentuh dada kirinya yang serasa ingin meledak sebentar lagi.

"HUAAA MAMA— Ganis gabisa diginiin," Ganis membalikkan badannya hingga posisinya tengkurap.

Membenamkan wajahnya kekasur dan menutupi kepalanya dengan bantal.

"ARJUNA GUE BAPERR! LO HARUS TANGGUNG JAWAB BRENGSEK!!" Teriaknya kencang sambil menghentak hentakkan kakinya dikasur, namun tak mungkin ada yang mendengarnya karena teredam oleh bantal dikepalanya.


Gila memang Arjuna itu. Membayangkannya saja Ganis ingin pingsan rasanya.

Saras mengernyit heran melihat Ganis yang sedari tadi melamun hingga timbul niat busuk diotaknya.

BRAK!

"KEBARAKARAN KEBAKARAN!"

"Hah mana? Mana? Ayo keluar gue gamau jadi abu gosong, gue masih pengen punya pacar!" panik Ganis dengan raut lucu membuat seisi kelas tertawa terbahak-bahak.

"AHAHAHAA KOMUK BANGET ANJIRR!"

"UNTUNG MUKANYA MASIH CAKEP."

"BWAHAHA HUMOR GUE ANJIM"

Ganis terdiam lalu menyadari dirinya telah dipermainkan oleh Saras.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang