27. Gara-Gara Jennie

12.3K 818 57
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca

***

Bag

Lily melempar tiga buah undangan berwarna gold dengan desain mewah terlebih lagi undangan itu memiliki logo khusus disampulnya.

Bisa diprediksi harga satuannya bisa mencapai ratusan ribu per biji, bayangkan saja jika si pembuat undangan mencetak ribuan. Pasti totalnya tak main-main.

Ganis mengamati undangan itu dan melihat logo paramudya corp disampulnya. Wow Undangan aja mewah gitu.

"Buset dah santai napa!" Cibir Saras pada Lily.

"Gue mau kalian dateng ngga pake alesan!," cerocos Lily.

"Siap ndoro!" Sahut mereka kecuali Sinta.

"Ck! Gue gasuka nih kalo Sinta pergi," sebal Lily.

"Kenapa?" Tanya Hanggini.

Lily menyengir tak berdosa. "Gaada yang gue bully soalnya."

"Nanti berangkat bareng?" Tanya Saras.

Ganis menggeleng beberapa kali. "Gue gabisa, soalnya bokap juga diundang jadi berangkat bareng deh."

Mereka hanya ber-oh ria mendengarnya. Empat gadis itu sibuk bercerita banyak hal mulai dari hal lucu, konyol bahkan memalukan apalagi Hanggini yang menunjukkan beberapa aib Lily waktu MOS dulu.

"Gila sih Ly, masih inget banget gue waktu lo disuruh nari kecak buat pentas eh malah kaya dugong kesurupan." ledek Saras.

Lily mendengus sebal kearah Saras karna mengumbar masa kelamnya dulu. "Eh semua gara-gara senior sok cantik itu! Gila aja cuma gara-gara Danis ngasih gue minum pas kepanasan langsung dihukum."

"Cembukor kali sama lo," goda Ganis.

"Dibilang gue gaada apa apa sama tuh fuckboy! Lagian ya siswi disini tuh matanya bisulan semua apa ya? Masa modelan Danis direbutin." Gerutu Lily.

"Awas ntar naksir lo sama kak Danis," ucap Ganis.

"Nggak bakalan! Mana mau gue sama modelan kaya Danis si tukang ngardus," jawab Lily.

"Jangan sampe jilat ludah sendiri lo Ly." Timpal Hanggini.

"Shit! Dasar ikan kaleng biadab!" Jerit Saras membuat ketiganya berjengit kaget.

"Lo kenapa Sar?" Panik Ganis.

Bruk

Saras melempar kasar ponsel nya keatas meja.

Ganis mengambil ponsel Saras untuk melihat isinya, Hanggini dan Lily ikut menimbrung karna penasaran.

"Ppfttt—" Lily seakan menahan tawanya yang akan meledak.

"Hahahaha Kalah start lo sama ikan kaleng!" Ledek Hanggini dengan tawanya.

"Sialan lo!" Sungut Saras melempar kulit jeruk pada Hanggini.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang