2. Balapan

27.5K 1.3K 80
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT DIBAWAH KARNA GRATIS!! JAN JADI SIDER PLEASE ANG JUGA BUTUH SEMANGAT!!

Selamat membaca❤

***

8 july 2020

"Mau kemana kamu Arjuna ini sudah malam?" tanya Nadim—papa Arjuna.

Arjuna yang sedang berjalan pun tak menghiraukan ucapan papanya, ia terus melanjutkan langkahnya hingga sang papa mengeluarkan seruannya kembali dan mau tak mau Arjuna menghentikan langkahnya.

"Arjuna papa bicara sama kamu, dimana sopan santun kamu sama orang tua" seru papa Arjuna yang menaikkan suaranya satu oktaf.

Arjuna mendengus keras karna ucapan sang papa. "Sejak kapan anda peduli kepada saya? Bukankah anda hanya peduli dengan diri anda sendiri."

Nadim menghela nafas pelan." Mau sampai kapan kamu menganggap papa orang lain Arjuna? Ini sudah 7 tahun kamu bersikap dingin sama papa" ucap Nadim sendu

Arjuna berbalik, dan terkekeh sinis. "Anda yang membuat saya seperti ini tuan Nadim Pramoedya, anda mengkhianati mama saya dengan jalang murahan itu."

"JAGA UCAPAN KAMU ARJUNA!" bentak Nadim kepada putra sulungnya itu.

"Itu sudah masalalu, dan dia sudah meninggal. Apa itu belum bisa membuatmu mengerti dan memaafkan papa, Arjuna," tambah Nadim lirih dan mata memerah menahan air mata agar tidak terjatuh.

"Sampai kapanpun saya tidak akan pernah lupa, dengan apa yang sudah anda lakukan kepada mama saya. Anda menyakiti mama saya itu artinya anda juga menyakiti saya," ucap Arjuna lalu berjalan meninggalkan Nadim di ruang tamu sendirian dengan rasa bersalah yang sangat besar.

"Pah," panggil Lasmini yang menghampiri sang suami yang tengah duduk dengan menundukkan kepalanya.

"Kenapa papa tidak bicara yang sejujurnya kepada Arjuna, kalau papa bilang mungkin Arjuna akan mengerti dan memaafkan papa" usul Lasmini

Nadim langsung mendongakkan kepanya menghadap istrinya dan menatap manik matanya dengan tatapan sendu.

"Ngga semudah itu mah, semuanya terlalu sulit untuk Arjuna. Aku mohon tetaplah disampingku sampai waktunya tiba, karena aku begitu mencintaimu itu yang harus kamu tahu," ucap Nadim dengan air mata yang sudah mengalir membasahi pipinya.

Lasmini mngusap air mata sang suami dengan ibu jarinya dan merengkuh sang suami ke dalam dekapannya mengusap punggung tegap itu lembut.

"Aku istrimu, Pah. Tugasku mendampingimu dalam keadaan apapun, aku berjanji akan memberikan pengertian kepada Arjuna" ujar Lasmini menenangkan sang suami.

"Terima kasih sudah percaya padaku dan juga terima kasih sudah mau merawat dia dengan tulus," ucap Nadim tulus lalu mengecup kening istrinya lembut.

Lasmini mengangguk dan tersenyum lembut. "Itu sudah tugasku, dia sudah aku anggap seperti anak kandungku sendiri, kita kembali ke kamar ya pah kamu perlu istirahat" bujuk Lasmini lalu diangguki oleh sang suami, kemudian mereka berjalan menaiki anak tangga ke lantai atas menuju kamar mereka.

***

Tak tak tak

"Selamat malam semua," ucap Rengganis kepada keluarganya yang sedang berkumpul di meja makan, lalu disambut senyum hangat keluarganya yang sudah menanti kehadirannya.

ARJUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang