📌Pantas?.

58 5 0
                                    

Sekarang satu persatu dari anggota basket sudah pulang dari sesi latihan kali ini.

Rafa yang baru saja kembali dari toilet melihat dua temannya menunggu nya di depan pintu toilet.

"Raf." Ucap Arkan, Rafa tidak menghiraukan itu dan tetap melangkahkan kaki nya dengan cepat.

"Rafa!" Aldo mengejar Rafa yang sudah berlari dan bersiap menaiki motornya.

"Kita kejar Ar." Ucap Aldo lalu dengan segera menaiki mobil diikuti Arkan.

Rafa mengemudikan motor nya dengan kecepatan sangat tinggi, diikuti dengan Aldo dan Arkan di belakang nya.

Untung jalanan sudah sepi karena sekarang sudah pukul sembilan malam.

Mereka masih terlibat drama kejar kejaran sekarang, karena Aldo dan Arkan membawa mobil ini makin menyusahkan mereka untuk mengejar dan menghentikan Rafa lebih cepat lagi.

"Anjing! Udah gila." Umpat Arkan yang terus melajukan kemudinya untuk terus mengikuti Rafa.

Setelah hampir mendekati Rafa, Aldo membuka kaca mobil nya.

"Raf! Berhenti goblok! Bahaya!"

Rafa tidak memperdulikan omongan Aldo.

"Anjing! Kalo lo ada masalah cerita." Arkan meneriaki Rafa

"Raf! Berhenti." Ucap Aldo, namun Rafa tak kunjung berhenti justru tambah memacu kecepatan kuda besi nya.

"Bangsat, pepet aja Ar!" Ucap Aldo, Arkan menekan gas dengan sangat.

Setelah tepat mobil mereka berada di sebelah Rafa, Aldo dengan sengaja membuka pintu mobil nya, bermaksud memberhentikan Rafa dengan cara ini.

"Ahk. Bangsat!" Umpat Rafa, saat ia terjatuh dari motor nya, ia lalu bangkit dan menghampiri Aldo.

"Anjing!" Ucap Rafa lalu membanting helm nya ke aspal.

"Lo kenapasih?!" Ucap Aldo

"Kenapa?! Kenapa kata lo?!" Ucap Rafa menggebu-gebu

"Raf, gue gak bakal ngerti kalo lo gak bilang!" Ucap Aldo.

Bugh!

Satu bogeman mentah mendarat di pipi kiri Aldo.

"Anjing! Lo kenapa sih?!" Arkan menarik kerah baju Rafa kasar.

"Bangsat."
"Lo semua, bangsat." Ucap Rafa menunjuk Aldo dan Rafa.

"Ar, lepas." Ucap Aldo menarik tangan Arkan dari baju Rafa, Arkan melepaskannya lalu mendorong tubuh Rafa.

"Raf, omongin ini baik baik."
"Lo kayak tadi? Itu cuma bakal nyelakain diri lo sendiri."
"Lo kenapa? Ada apa? Lo punya masalah? Cerita Raf, kita ini sahabat lo." Ucap Aldo

"Sahabat? Haha. Sahabat kata lo?!" Ucap Rafa terkekeh.

"Raf!" Bentak Arkan

"Ar, lo jangan ikut emosi."
"Lo diem kalo lo gak bisa kontrol emosi lo." Ucap Aldo, lalu menghela nafasnya kasar.

"Raf, why? Gue ada salah?" Tanya Aldo

"Nggak. Ini salah gue, salah banget ada di circle ini, yang bahkan gak nerima kehadiran gue."

"Hah?"
"Gue gak ngerti" ucap Aldo

"Emang semua orang gak ada yang ngerti,"
"Gapapa, lo gak perlu cari tau kenapa gue kayak gini sekarang, enjoy your life bro." Ucap Rafa lalu terkekeh

"Nggak."
"Lo harus cerita." Ucap Aldo

"Bukannya lo yang harus nya cerita ke gue?"
"Gak pantas ya gue Al? Buat lo? Buat jadi temen lo?! Buat jadi sahabat lo?!"

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang