Kini Aldo sudah siap dengan seragam nya.
"Den, ayo sarapan dulu"
"Iya bi," ucap Aldo lalu melangkah ke arah meja makan.
"Bibi buatin sandwich buat kamu, nah kalo yang dikotak bekal nya ini buat kamu bawa, nanti makan di sekolah."
"Sebenernya gausah bi, kan aku bisa jajan."
"Disuruh bunda," jawab bi Ira
"Hmm.." gumam Aldo sambil menikmati sandwich nya.
"Yaudah kalo gitu aku pergi dulu ya bi, assalamualaikum."
--
Sesampai nya Aldo di dalam kelas, dia melihat ke arah bangku nya, dan syukurlah Arkan sudah datang.
Tapi seperti biasa, di pagi hari pun dia sudah menelungkup kan muka nya diatas meja, mungkin efek begadang nya.. kita tidak tahu.
Aldo bersyukur Arkan tetap masuk sekolah. Oh tunggu dulu, apapun yang terjadi dia akan tetap masuk, meski sakit parah sekali pun.
"Morning." Ucap Aldo lalu menepuk punggung Arkan.
"Babi" ucap Arkan lalu menghempaskan tangan Aldo
"Wis. Santai dong kawan, masih pagi dah ngegas aja."
Arkan hanya mendengus kesal, lalu kembali menelungkup kan wajahnya.
"Ga bonyok? Gimana caranya?" Ucap Aldo
"Kepo lo."
"Ya nanya aja sih, kalo gamau jawab yaudah, tapi gue seneng akhirnya lo punya cara biar ga kena."
"Apa caranya?""Gausah pulang."
"Maksud lo?" Tanya Aldo
"Budeg?" Kini Arkan mengangkat wajah nya dan menatap wajah Arkan.
"Lo ga pulang semalem?"
"Hmm.."
"Terus lo kemana tolol."
"Dirumah lo." Ucap Arkan lalu menatap arah depan.
"Lah anjing, apaansi?"
--
Malam itu selepas dari cafe Arkan berpikir kembali, harus kah dia pulang kerumah? Oh tidak. Kondisi nya belum cukup baik sekarang, laku kemana dia harus pergi? Entahlah.
Akhirnya Arkan kini telah keluar dari wilayah cafe tersebut, dia lalu melajukan motor nya dengan kekuatan sedang, setelah hampir sampai, sekitar 3 rumah lagi Arkan turun dari motornya, dia lebih memilih untuk mendorong motornya sampai tempat tujuan.
Setelah sampai pada tujuan, Arkan membuka ponsel nya, gerbang rumah itu sudah dikunci, maka dia harus menelpon penghuni rumah.
Dicari nya kontak itu lalu dia menekan tombol panggilan. Dari sana orang yang di telpon mengangkat nya.
"Hallo, den Arkan ada apa?" Tanya bi Ira.
Ya. Yang ditelpon Arkan adalah bi Ira.
"Hallo bi, bisa bukain Arkan gerbang nya, aku diluar." Ucap Arkan
"Iya den, tunggu sebentar"
"Tapi jangan bilang-bilang Aldo ya bi."
"Kenapa den?" Tanya bi Ira.
"Udah bibi kesini aja, nanti aku ceritain, cepetan ya bi."
Akhirnya bi Ira memutuskan sambungan telpon dan segera keluar untuk membukakan pintu gerbang.
"Makasih bi, sebentar aku bawa motor dulu," akhirnya Arkan memasukkan motor nya tetap dengan cara di dorong.
Setalah motornya terparkir rapih di garasi, Arkan menghela napas nya.
"Kenapa di dorong den?" Tanya bi Ira
"Gapapa, biar ga ketauan Aldo"
"Diam-diam aja ya bi, Aldo gatau kalo aku balik lagi, tadi aku sempat pergi.""Oh iya den"
"Yaudah sana masuk, istirahat ya, udah malem banget loh ini.""Kunci kamar samping Aldo ada bi?"
"Ada ayo bibi ambilkan"
Setelah menerima kunci dari bi Ira sekarang Arkan mulai mengendap-endap untuk menuju kamar itu, agar tidak ketahuan oleh Aldo. Dan syukurlah dia berhasil.
Pagi telah tiba, tidak seperti biasa Arkan sudah siap sekarang padahal masih pukul 6 pagi.
"Bi aku beranagkat ya, jangan bilang-bilang Arkan biar aku ga ketahuan."
"Masih pagi banget loh den, makan dulu, sebentar lagi selesai."
"Ga bi gausah makasih, aku makan di kantin aja."
"Udah ya bi nanti aku katahuan, ntar Aldo tiba-tiba turun lagi.""Oke den" ucap bi Ira lalu hanya menggeleng dan tersenyum, lucu sekali memang tingkah dua anak ini.
"Gitu ceritanya" ucap Arkan setelah menceritakan semuanya pada Aldo
"Anjir lo." Ucap Aldo lalu menjitak kepala Arkan
"Semalem panik banget ya liat gue marah? Hahahahha" kini Arkan tertawa keras
"Tai lo." Dengus Aldo
"Ada apanih pagi-pagi udah ketawa aja" ucap Hanna yang baru tiba di kelas
"Kepo." Ucap Aldo
"Gasih. Biasa aja." Ucap Hanna lalu menaruh tas di bangku nya.
"Liat Maudy ga?" Tanya Hanna setelah meletakkan tas nya dia sekarang duduk di depan Aldo dan Arkan"Belum sampe paling" ucap Aldo
"Kalo lo liat ga Ar?" Hanna kini bertanya pada Arkan
"Ngga," jawab Arkan
"Heh kan kita berdua dari tadi disini ya pasti jawabannya sama lah." Kini Aldo mulai mengomel.
"Oh."
"Yaudah deh gue mau keluar dulu, bye." Ucap Hanna"Mau kemana lo?" Tanya Aldo
"Kepo." Ucap Hanna lalu pergi meninggalkan Aldo dan Arkan
"Idih." Ucap Aldo
"Ahahahhaha"
"Bisa ngeselin juga ternyata si Hanna" ucap Arkan.Sudah Ter-Revisi
📌Jangan lupa vote 🤗🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Fiksi RemajaNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...