Aldo, Hanna, Arkan, Dinda dan Vannya sekarang sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Hening menyelimuti perjalan menuju rumah sakit kali ini, Aldo di menyandarkan kepalanya di bahu milih Hanna.
Hari ini, Aldo dan Dinda akan melakukan medical check up untuk operasi yang akan mereka jalani beberapa waktu lagi.
"Nanti bunda temenin di dalam ya bang?" Ucap Vannya, Aldo lantas mengangguk.
"Mbak.. udah dateng?" Ucap Hanif saat melihat mereka berlima.
"Nif, udah."
"Aldo, sudah siap kan? Cuma periksa aja.. mau dimulai sekarang?" Ucap Hanif
"Boleh, kak."
"Okay. Ayo ikut kakak, Mbak, Dinda ayo" ucap Hanif lalu berjalan lebih dulu.
"Ayo bang," ucap Vannya
Aldo terdiam sebentar, lalu memandang Hanna.
Hanna tersenyum, "bisa." Ucap nya, lalu Aldo mengangguk dan mengikuti Vannya juga Dinda yang sudah berjalan lebih dulu.
Setelah dilakukan check up, Hanif menjelaskan tentang kondisi mereka berdua.
"Gimana Nif, cocok kan?" Tanya Vannya
Hanif mengangguk, "cocok kok mbak, kondisi Dinda juga baik, jadi aman."
Vannya dan Dinda tersenyum, namun tidak dengan Aldo dia hanya menunduk tak mau menatap Hanif.
"Dan kondisi Aldo sekarang baik, dan kakak harap Al kamu jaga kondisi kamu sampai nanti operasi ya? Nanti saya beri tau ke kamu kapan jadwal nya." Ucap Hanif
"Hmm"
Hanif tersenyum samar.
Tahu. Hanif tahu bahwa di hati kecil Aldo dia belum siap untuk melakukan ini.
Kalau boleh di bilang, operasi ini adalah operasi yang besar. Apalagi operasi untuk pasien kanker seperti ini, hal apapun bisa saja terjadi. Bahkan kematian sekali pun.
"Tiga hari lagi biopsy ya Al?" Tanya Hanif
Aldo mengangkat wajah nya menatap Hanif.
"Tenang ya, kakak sendiri yang bakal nanganin kamu dan.. biopsy ini boleh kok ditemenin."
"Mau ya bang?" Tanya Vannya
"Terserah bunda, abang nurut."
Vannya mengusap surai Aldo lembut.
"Yaudah kalau begitu Nif, kita izin pulang ya.. terimakasih"
"Iya mbak sama-sama,"
"Yuk bang," Vannya menggandeng tangan Aldo
"Jangan lupa minum obat ya Al." Ucap Hanif menepuk bahu pemuda itu.
"Iya kak,"
"Yasudah, hati-hati dijalan kalau gitu Al, Mbak, Dinda."
Mereka bertiga mengangguk.
--
Hanna dan Aldo kini berada di rooftop rumah Aldo.
"Hei kenapa muka nya cemberut gitu?" Tanya Hanna
"Hmm?"
"Nggak. Aku gapapa.""Mau makan sesuatu?" Tanya Hanna
"No. Aku gak lapar Han"
"Mau minum?"
"Nggak,"
"Aku cuma capek aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Roman pour AdolescentsNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...