Hanna masih saja terus memikirkan tentang hal yang kemarin terjadi di rooftop sekolah.
Dia merasa apakah sikap nya terlalu kasar? Dia harus bagaimana?
Hanna berdiam diri di depan cermin, menatap wajah nya sendiri, matanya terlihat sayu karena menangis semalaman.
"Anna? Boleh mama masuk?" Tanya Shahla.
"Iya mah, boleh.. sebentar." Ucap Hanna lalu berjalan untuk membukakan pintu.
"Ada apa mah?" Tanya Hanna
"Ayo keluar, kamu dari semalem ngurung diri aja, ada apa? Mau cerita gak sama mama?" Tanya Shahla lembut.
Hanna mengangguk.
"Yaudah, ayo kita keruang keluarga, kakak juga disana."
Kini diruangan itu terdapat Hanna, Rakry juga Shahla.
"Ada apa Ann, cerita sama mama.."
"Mah.."
"Apa sayang?" Ucap Shahla sambil merapihkan surai kecoklatan milik anak nya.
"Aku egois ya?"
"Lah? Kok tiba-tiba ngomong gitu?"
"Anna egois ya kalo Anna bersikap kayak gini?"
"Soal apa sayang? Aldo?" Tanya Shahla
"Mah.. Aldo butuh Anna ya?"
"Aldo mulu anjir." Ucap Rakry laku ikut duduk disamping Hanna.
"Kak, sstt.. diem dulu." Ucap Shahla
"Ann, cerita ada apa lagi?"
"Mah, Anna sayang Aldo.."
"Anna juga pengen kok mah ada buat Aldo, nemenin dia.."
"Tapi Anna juga marah mah, kenapa harus kayak gini caranya dia?"
"Dia bilang takut ngerepotin, takut dianggap lemah."
"Padahal enggak mah, Anna gak pernah ngerasa di repotin sama Al, Anna juga gak pernah anggap Al lemah.."
"Mah, kenapa Al berpikir kayak gitu?"
"Anna benci Al mah, gamauuuu" ucap Hanna lalu menangis di pelukan Shahla"Anna?, Sayang dengerin mamah."
"Al lakuin ini semua kan ada sebabnya? Ann, saat berada di posisi kayak gini itu gak mudah loh nak.. Aldo juga pasti sedih banget karena penyakit nya, banyak nak yang harus dia pikirin..""Mah.. benci Aldo." Ucap Hanna
"Gak boleh egois ya?"
"Jangan egois, Anna..""Kenapa mah? Kenapa Aldo?!"
"Ann, Allah kasih cobaan kayak gini ke Al berarti Allah tau kalau Al itu mampu nak,"
"Ann, disaat kondisi kayak gini, Aldo itu butuh banget semangat.. support dari orang orang yang dia sayang, termasuk Hanna..""Mah.." Hanna masih saja terus menangis di pelukan Shahla.
"Nak. Maafin Aldo ya?"
"Anna kecewa mah sama Aldo, tapi Anna juga udah kecewain Aldo mah.. gak seharusnya Anna keluarin kata-kata yang gak pantas."
"Gapapa, Aldo pasti bakal maafin Anna.."
"Percaya sama mama ya?""Hmm.."
"Yaudah, jangan nangis dong nanti cantik nya ilang."
"Dari mana cantik nya?" Ucap Rakry dengan nada mengejek
"Diem lo."
"Temenin Al ya nak, Al butuh Anna."
"Harus ya Mah?"
"Kalo mama jawab harus gapapa?"
"Tapi mau tau gak kenapa mama suruh Anna buat nemenin Aldo?""Why?"
"Aldo anak baik, mama tau dia sayang Anna, dia lagi rapuh nak, dia butuh seseorang sebagai sandaran, tempat berkeluh kesah, sebagai obat.."
"Anna sayang Al mah, tapi Anna juga benci."
"Gapapa benci itu tandanya cinta kan ya?"
"Mama tau Anna bukan benci orang nya, tapi benci cara Aldo, benci sama penyakit nya.. iyakan?""Hm.."
"Just be with him until the end of his life Anna.."
Sudah Ter-Revisi.
📌
Jangan lupa vote 🤗🤍Feed back nya yuk..
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...