📌Tidak Sepantasnya.

57 7 3
                                    

VOTE DULU YUK SEBELUM BACA.




⚠️ PART INI AGAK PANJANG. TAPI PENTING. JANGAN DI SKIP ⚠️














IDAH?
THANK YOU YANG UDAH VOTE.

SELAMAT MEMBACA.





Three days later.

Aldo masih bersikap dingin, dan Hanna membiarkan Aldo sendiri untuk kembali ke mood terbaik nya, Hanna akan tunggu.

Pagi sekali Hanna sudah siap untuk berangkat kesekolah, kembali lagi ia akan berangkat bersama Irzaan karena Aldo tidak menjemput nya dan Irzaan yang sudah lebih dulu ada di depan rumah.

"Nih helm nya,"

Setelah Hanna naik dengan rapih keatas motor, Irzaan lantas menjalankan motor nya dengan kecepatan sedang.

Mereka berdua berjalan menuju kelas. Sesampai nya di kelas Hanna melihat teman-teman nya juga Aldo disana.

Hanna tersenyum samar kearah Aldo.

Tak mendapat respon apapun dari laki-laki itu.

Hanna tersenyum kecut lalu duduk di tempatnya.

"Gak usah dipikirin banget," ucap Maudy.

Hanna mengangguk "nggak kok,"

Sekolah hari ini berjalan seperti biasa.

Sekarang tiba saat nya untuk mereka pulang.

Aldo, Arkan, Rafa, dan Maudy sudah pulang lebih dulu.

Sedangkan Hanna harus menunggu Irzaan sebentar untuk bertemu wakil kesiswaan karena satu dan lain hal.

"Udah Han, yuk." Irzaan menarik tangan Hanna pelan, Hanna bangkit.

"Kamu laper? Mau makan dulu? Atau mau minum?" Tanya Irzaan.

"Gapapa Zaan, pulang aja." Ucap Hanna

"Okay."

Akhirnya Irzaan mengantarkan Hanna pulang.

Aldo dan Arkan kini sedang asik bermain play station.

"Anjay!" Ucap Arkan
"Keren dah gue,"

"Najis lo." Aldo melempar stik ps nya sembarang dan beranjak pergi menuju ranjang nya.

"Dih. Kalah ngambek." Ucap Arkan

"Bodo."
"Gue pengen tidur, kalo lo mau berisik keluar sono."

"Idih." Arkan melempar kan dirinya keatas kasur.

"Gue juga mau tidur." Ucap Arkan

"Sono an, lu bau." Aldo sedikit mendorong badan Arkan.

"Tai."
"Gue harum begini, lu tuh kaya bangke."

Aldo tak peduli lagi, ia memunggungi Arkan.

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang