📌 Selamat Ulang Tahun, Hanna.

70 4 0
                                    

Hari itu telah tiba, hari dimana dilahirkan nya seorang gadis cantik yang kini sudah menginjak tujuh belas tahun.

Hari ini, gadis itu tampak lebih cantik dengan dress putih selutut, riasan wajah, crown, dan juga heels yang ia kenakan.

"Hanna.. Happy birthday." Ucap lelaki itu, Irzaan.

"Irzaan.. makasii udah dateng,"

"Sama sama dong, ya masa aku gak dateng saat kamu ulang tahun."

Perlu diketahui bahwa siang tadi Aldo kembali dilarikan kerumah sakit karena kondisi nya yang kembali tidak stabil.

Dia merutuki dirinya sendiri, kenapa harus drop sekarang?! Kenapa harus di hari ulangtahun Hanna? Dia tidak ingin lagi mengecewakan gadis itu.

Berulang kali dia berusaha meyakinkan bunda nya agar diizinkan untuk pergi ke pesta ulangtahun Hanna.

"Bunda.. please.."

"Bang, kondisi kamu nak, bukan bunda gak mau izinin.. selama ini apa yang abang mau bunda selalu turutin kan?"

"Bunda, Hanna ulang tahun bund.. izinin aku"

"Nggak bang."

"Bunda.."

"Nggak."

"Kali ini bun, aku mohon.. setelah ini, apapun bun, lakuin apapun yang bunda mau atas diriku, gapapa bun, bunda mau apa? Abang kemo lagi? Radiasi? Biopsy? Anything bun, tapi izinin abang kali ini.."

"Bang.."

"Aku gak mau Hanna kecewa lagi bun, aku mau minta maaf bun.. mungkin buat terakhir kali nya.."

"Bang, keadaan abang--"

"Abang bakal lakuin yang bunda mau bun, apapun. I promise."

"Bun, Arkan ada bun, Arkan temenin Aldo.. kalo ada apa-apa Ar bakal cepet bawa kerumah sakit lagi bun, please izinin Aldo ya?" Ucap Arkan juga berusaha membujuk Vannya.

Dan akhirnya mereka mendapat izin itu, dan kini sedang menuju pesta ulangtahun Hanna.

Dan di tempat itu sekarang, sudah waktu nya peniupan lilin.

Shahla sudah berkomunikasi kepada Maudy agar nanti Aldo lah yang akan membawakan lilin ke tujuh belas untuk Hanna, dan Aldo sangat menyetujui itu.

Namun bagaimana, Aldo saja belum berada disini sekarang.

"Maudy.. Aldo mana ya?" Tanya Shahla.

"Eum.. itu tante, aduh gimana ya.."

"Kenapa Maudy? Bilang aja.."

"Tante maaf, Aldo tadi siang drop.. tapi lagi on the way kesini kok kayak nya, lagi minta izin bunda nya."

"Aduh Maudy, sudah waktu nya tiup lilin.. gimana ya? Bisa ganti aja gak?" Tanya Shahla.

"Mau di ganti tante?" Tanya Rafa

"Iya, sama siapa ya?" Ucap Shahla.

"Sama aku aja Tante.." ucap Rafa lalu menyengir.

"Dih, najis lo." Ucap Maudy.

"Irzaan aja Tante.." ucap Irzaan tiba-tiba

"Dih apaan lo?!" Ucap Rafa

"Iri lo?" Ucap Irzaan

"Yaudah, gapapaa ya Zan, ini lilin nya.." ucap Shahla.
"Gapapa yaa Maudy, Rafa, takut nya nunggu Aldo kelamaan."

"I-iya gapapa tan, Aman.." ucap Maudy.

Dan sekarang tiba di sesi untuk peniupan tujuh belas lilin.

Lilin pertama tentunya dibawa oleh Shahla selaku mama dari Hanna.

"Doa mama, semoga selalu jadi anak yang sayang sama mama, ayah dan kakak, membanggakan juga.." ucap Shahla

Lilin kedua dibawa oleh Rohit, ayah Hanna.

"Untuk anak cantik ayah, selamat tujuh belas tahun.. tidak ada yang bisa ayah ucapkan selain terimakasih telah hadir dihidup ayah sebagai anugrah yang tak ternilai, i love you nak.." ucap Rohit

Lilin ketiga dibawa oleh Rakry.

"Happy birthday to my lovely sister, makasih untuk kehadiran kamu di hidup kakak, selamat tujuh belas tahun Anna." Ucap Rakry.

Lilin keempat dibawa oleh Oma.

Lilin kelima dibawa oleh Opa.

Lilin keenam dibawa oleh Nini.

Lilin ketujuh dibawa oleh Aki.

Lilin kedelapan dibawa oleh Maudy.

"Untuk Hanna, thank you udah jadi teman yang baik, makasih udah jadi positive vibes, semoga panjang umur selalu." Ucap Maudy

Lilin kesembilan yang seharusnya dibawa oleh Arkan kini diambil alih oleh Rafa.

"Happy Hanna, wish you all the best, barakallahu fii umrik, Allah bless you Han, selamat ulang tahun."

Lilin kesepuluh dan selanjutnya terus berjalan.

Dan kini tiba saatnya untuk lilin ketujuh belas.

Tapi kali ini, Hanna dibuat bingung.

Kemana Aldo dan Arkan? Mereka tidak hadir? Mereka marah kepadanya?

"Okay, and the last.. lilin ketujuh belas untuk Hanna, from Irzaan as a.." omongan MC itu terjeda

"As a friend." Lanjutnya.

Irzaan membawa lilin itu kehadapan Hanna, Hanna masih dalam lamunannya.

"Sebelum nya, saya mau mengucapkan selamat ulang tahun Hanna, senang bisa kenal kamu sejak lama, sekarang sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dengan senyum yang indah, makasih udah hadir di hidup aku." Ucap Irzaan, lalu menyodorkan lilin yang ia bawa untuk ditiup oleh Hanna, Hanna tak merespon, ia masih dalam lamunannya.

"Han.." ucap Irzaan menyadarkan Hanna dari lamunannya.

"Eh, iya?"

"Tiup lilin nya.."

Hanna meniup lilin itu.

Kini rangkaian acara telah selesai, para tamu undangan sudah beranjak untuk pulang.

Hanna, Maudy, dan Rafa masih disini..

Tiba-tiba Aldo dan Arkan datang.

"Han.." ucap Aldo

Hanna menoleh.

"Happy birthday.." ucap Aldo lembut, ia menarik tangan Hanna untuk berdiri

"Mau, Raf.." ucap Arkan mengisyaratkan agar mereka meninggalkan Hanna dan Aldo berdua.

Sudah Ter-Revisi.

📌
Jangan lupa vote 🤗🤍

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang