"Makasih ya Al," ucap Hanna lalu turun dari mobil Aldo
"Sama-sama kalo gitu gue duluan ya."
"Hati-hati Al"
"Dah..."Aldo mengembangkan senyumnya.
Setelah itu Hanna memasuki rumah nya, sesampai nya di depan pintu utama rumah nya Hanna membuka pintu itu perlahan.
Tanpa ia sadari, bahwa kakak nya sudah bersiap untuk mengejuti nya di balik pintu.
"Dorrr!" Ucap Rakry mengagetkan.
"Anjrit."
"Heh. Refleks lo jelek." Ucap Rakry
"Ya lagian sih iseng banget." Ucap Hanna lalu menghentak-hentakan kaki nya meninggalkan Rakry menuju kamar nya.
"Dih. Ngambek."
"Jelek lo.""Bodo amat!" Ucap Hanna
Sesampainya di kamar Hanna membersihkan tubuh nya, setelah itu dia bersiap untuk turun karena perut nya terasa lapar.
"Kak," ucap nya kepada Rakry yang sibuk mengutak-atik laptop nya
"Hmm?"
"Bibi masak apa?" Tanya nya
"Ya lo liat aja sendiri." Jawab Rakry ketus, ya yang benar saja? Rakry sedang bergulat dengan tugas kampus nya di ruang keluarga dan Hanna menanyainya makanan apa yang di masak Bi Indah? Sedangkan dia saja belum makan.
"Orang nanya baik-baik padahal." Ucap Hanna
"Ya gue gatau, gue juga belum makan."
"Ck."
"Ini bibi ga masak?" Ucap Hanna"Gatau anyingg." Ucap Rakry kesal
"Lu bisa diem ga? Gue pusing mikirin ini tugas lo bacot aja, gue juga belum makan, kalo lo lupa bibi ga masuk hari ini, mending lo buatin makanan perut gue udah perih banget ini" ucap Rakry."Kenapa lo ga makan? Udah tau punya maag."
"Mau makan angin?" Kini Rakry berdiri untuk menghampiri adik nya itu
"Ini nasi ada, lo tinggal masak lauk nya, masak telor gitu.. simpel." Jawab Hanna
"Ngejawab aja lo."
"Diem. Mau gue masakin gak lo? Kalo lo bacot gini gue jadi gak mood."
"Okay. Gue tunggu di ruang keluarga, bawa kesana aja ya?"
"Hmm."
Setalah itu Hanna sibuk dengan kegiatan memasak nya dan Rakry sibuk dengan tugasnya yang sedari tadi tak kunjung selesai.
"Taraaaa."
"Hmm.. wangi banget, pasti enak.""Muji diri sendiri najis banget, sini mana punya gue."
"Dih, yaudah kalo lo ngomong gitu gak gue kasih."
"Yaudah iya-iya emang masakan lo enak banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...