REVIALDO [COMPLETED]

📌 Revialdo dan Rasa Cemburu.

BINTANG NYA MANAAAAA

AYO VOTE DULU.

GAK BOLEH LANJUT KALO BELUM VOTE.

UDAH???

MAKASIH YANG UDAH VOTE.

BTW PART INI AGAK PANJANG, BIAR GAK KEBAGI-BAGI JADI ADA DUA PART YANG AKU SATUIN.

MAKASIH YANG UDAH SELALU BACA DAN VOTE JUGA KOMEN.

I LOVE U.

SILAKAN LANJUT MEMBACA.

Hanna kebingungan, kenapa dari saat malam hingga pagi seperti ini tidak ada satu balasan pesan lun dari Aldo juga setiap Hanna menelpon nya Aldo selalu mereject panggilan itu.

'what's wrong with him' Hanna berdecak, namun dia harus turun untuk sarapan sekarang.

"Bareng Aldo lagi?" Tanya Rakry.

"Gak tau,"

"Kok gak tau?" Tanya Rohit

"Iya pah, belum dikabarin."

"Kalo misal nya Aldo gak jemput bawa mobil sendiri sana, males nganter lo."

"Kakak jangan gitu ah," ucap Rohit.

"Iya-iyaa."

Ting.

Handphone Hanna berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Ia segera membukanya.

Aldo :

Gak bisa jemput.

Hanna tersenyum kecut.

"Gak bareng Aldo."

"Kenapa? Biasanya juga bareng, sama Arkan juga kan?" Tanya Shahla.

"Gak tau mah,"

"Berarti Anna bareng siapa? Papa gak searah kan, terus harus buru-buru"

"Gapapa pah, Anna kan bisa bawa mobil sendiri."

"Betul. Lagian udah gede juga pah, biarin aja" ucap Rakry.

Setelah selesai dengan acara santap sarapan kini Hanna bersiap untuk berangkat sekolah.

Ia hendak mengeluarkan mobil dari bagasi namun diurungkan karena mendengar bunyi klakson dari arah luar.

Hanna berjalan menuju arah pagar, membuka pagar dan bertemu dengan sosok laki-laki yang tak asing.

"Mau bareng?" Tanya lelaki itu.

"Kok disini?"

"Tiap pagi kesini buat jemput kamu, tapi kan selalu ada yang jemput.. tapi hari ini kayak nya gaada ya? Mau bareng aja?" Ucap Irzaan.

"Oke. Aku ambil tas nya dulu ya Jan,"

"Hmm." Irzaan mengangguk.

Setelah memasangkan helm untuk Hanna Irzaan juga membantu Hanna untuk naik ke motornya.

"Pegangan," ucap Irzaan, Hanna menurut.

Setelah sampai di parkiran sekolah, Irzaan memarkirkan motor nya.