Malam terasa begitu dingin, sekarang si empunya kamar sedang berbaring dengan menatap langit kamar nya sendu.
"Berapa lama lagi ya?" Gumam nya.
"Pengen kayak dulu, yang gak lemah kayak sekarang."Tiba-tiba ia tersentak saat ada seseorang memasuki kamar nya dengan kasar.
Ditatap nya orang itu dingin.
"Turun. Makan." Ucap Laki-laki tadi, ya itu Arkan.
"Hmm bentar lagi turun." Jawab Aldo
Sebelum turun ke bawah Aldo mengambil handphonenya untuk mengirimkan pesan kepada seseorang.
From : Aldo
To : HannaJangan lupa makan Han, penting.
Dan minum air putih ya banyak.Setelah mengirimkan pesan itu Aldo lalu keluar dari kamar nya menuju ruang makan, dan disana sudah ada Bunda dan Arkan yang menunggu.
"Bang mau makan pakai apa?" Tanya Vannya setelah Aldo duduk.
Aldo menatap Vannya sebentar lalu pandangannya kembali hilang, ia menatap pada lauk-pauk yang tersedia di depannya.
"Apa aja," jawab nya tanpa melihat Vannya
"Ayam sama sayur ya? Mau? Atau mau telur juga?"
"Ayam sama sayur aja bun," jawab nya
Setelah itu Vannya menyiapkan makanan untuk Aldo, tidak lupa juga dengan Arkan.
"Makan bang, Ar." Ucap Vannya
"Makasih bun," ucap Arkan
Aldo tidak menghiraukan ini lagi, sekarang dia hanya fokus untuk makan, agar segera bisa kembali ke kamar nya.
"Aku udah selesai, aku ke atas duluan ya, mau istirahat." Ucap Aldo
"Bang?" Ucapan Vannya tertahan, Aldo menatap Vannya
"Jangan lupa minum obat nya ya?" Ucap nya lagi
"Okay.." jawab Aldo, lalu bangkit dan berjalan menuju kamar nya.
Sesampainya di kamar dia kembali melihat handphone nya, dan ternyata pesan yang ia kirimkan tadi sudah dibalah oleh Hanna.
Hanna :
Tumben??
Iya tenang aja ga bakalan lupa makan, apalagi air putih, biar sehat dan kuat.Aldo tersenyum saat membaca pesan dari Hanna itu. Lalu ia membalas pesan itu.
Aldo :
Pinter!
Setelah itu ia kembali meletakkan handphone nya di atas nakas dan membaringkan tubuhnya di atas kasur, sungguh tubuh nya terasa lemas sekarang.
Arkan memasuki kamar Aldo, dilihat nya Aldo sedang melamun diatas tempat tidur.
"Gak usah terlalu lo pikirin."
"Gue yakin bukan kayak gitu kok maksud bunda." Ucap Arkan lalu duduk di sofa kamar Aldo
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...