📌Appreciate.

77 4 0
                                    

SEBELUM BACA VOTE DULU YAA.

MAACIIW.





























HAPPY READING.







"Kak," Hanna menahan tangan Rakry.
"Jangan, dia sakit kak.."

"Gak peduli."
"Lo diem dirumah, jangan kemana mana atau gue bakal marah banget sama lo."

"Tapi kak,"

"Gue pergi." Rakry tak lagi menghiraukan perkataan Hanna dan beranjak pergi.

Aldo, Arkan dan Rafa sudah berada di belakang danau sewangi sebelum Rakry sampai.

Rakry memarkir kan motor nya.

Tersenyum kecut melihat 3 bocah itu.

"Jadi nya mau bonyok bertiga?" Rakry mendeket kearah mereka.

"Gak usah bawa bawa meraka kak, gak ada hubungannya. Ini salah gue." Ucap Aldo

"Ngaku?" Arkan berdecih.
"Terus kenapa bertiga?"

"Takut keadaan nya gak baik aja." ucap Rafa.

"Kalo dari awal keadaan nya gak baik, jangan tambah dibikin gak baik," ucap Rakry.
"Gue butuh ngomong berdua sama lo, pindah dari sini."

Rakry berjalan lebih dulu dan diikuti Aldo mereka lebih sedikit menjauh dari Arkan dan Rafa.

"To the point aja." Ucap Rakry
"Putus dari Hanna."

Aldo menggeleng.

Rakry berdecih, "jangan seolah lo ini yang paling tersakiti njing."

"Kata kata lo kemaren, apa menurut lo itu pantes diucapkan?!"

"Maaf,"

"Gak. Sekarang gue lagi gak butuh maaf lo, jangan cuma ngomong maaf maaf maaf aja."

"Dan soal kotak bekal yang Hanna kasih dan lo buang, apa itu juga pantas?!"

"Gue kasih tau ke elo, pagi pagi buta Hanna udah didapur cuma buat elo, ngebuatin makanan buat lo, apa lo mikir tentang effort nya dia?"

"Kalo lo emang marah, okay fine. Tapi pake sedikit otak lo, pake logika lo. Apa rasa cemburu lo itu lebih besar dari pada perasaan pacar lo sendiri hah?!"

Bugh.

Satu bogeman mentah melayang begitu saja di rahang milik Aldo.

"Dan soal Irzaan, gue tau lo cemburu dan itu wajar, tapi tolonh jalanin juga logika lo."

"Kenapa lo gak tanya dulu ke Hanna, kenapa dia ada sama Irzaan di caffee waktu itu?!"

"Lo marah sama dia, lo gak kasih kesempatan ke dia dan gimana caranya Hanna bisa bilang ke elo soal dia harus pergi sama Irzaan?!"

"Mikir Al! pake otak lo!"

"Gue dan bokap selalu ngejaga Hanna, gak pernah mau nyakitin dia, ngelindungin dia, dan sampai pada akhirnya elo laki-laki yang pertama kali buat Hanna nangis karena omongan sialan lo itu anjing!"

Bugh.

Mata Aldo seketika memburam, sungguh sangat pening sekali rasanya ternyata pukulan Rakry ini tidak main-main.

"Minta maaf ke Hanna, setelah itu cabut."

"Kak.. gue sayang Hanna."

"Bacot!" Lagi, Rakry melayangkan bogeman nya.

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang