📌Rencana.

67 4 0
                                    

Aldo menuruni anak tangga, di bawah sudah ada Vannya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Bun.."
"Abang izin pergi kerumah Maudy." Ucap Aldo

"Bang??.."

"Sebentar, pasti nanti minum obat."
"Percaya."

"Sama yang lain juga kan?"

"Hm.."

"Kalo ada apa-apa kabarin bunda ya?"

"Iya."
"Kalau gitu, abang pamit ya bun.. Assalamu'alaikum."

Dan disinilah mereka berada, di rumah Maudy.

Without Hanna.

Kalau kalian bertanya kenapa tanpa Hanna? Bukan karena Hanna tidak mau, tapi karena memang mereka tidak menginginkan kehadiran Hanna.

Karena hari ini mereka sedang merencanakan surprise untuk ulang tahun Hanna beberapa hari lagi.

"Dia ada sweet seventeen party ngga nanti?" Tanya Rafa entah pada siapa.

"Ada." Jawab Maudy

"Terus nanti? Kita gimana? Pasti kan kita dateng.. ya gak surprise dong." Ucap Rafa

"Tolol."
"Kita juga rayain lah nanti diluar acaranya." Ucap Maudy

"Iya iya, santai aja kali.."

"Menurut kalian surprise nya after atau before acara?" Tanya Maudy

"Abis acara aja kalo menurut gue mah, biar dia gak bakal ngira bakal di surprise in lagi karena udah kelar acaranya" ucap Rafa

"Setuju." Jawab Aldo

"Kalo lo gimana Ar?" Tanya Maudy

"Oke." Jawab Arkan

"Oke sip, berarti deal ya? Abis acara." Ucap Maudy

"Hmm.."

"Rencana nya gimana?" Tanya Arkan

"Gue punya rencana, jadi gini.." ucap Maudy

Maudy menjelaskan semua rencananya.

"Gimana?" Tanya Maudy

"Tumben otak lo encer.." ucap Rafa

"Kemana aja bapak???!!"

"Diem. Ntah jodoh." Ucap Aldo

"Bacot."

"Iya iya, kan udah baikannn.. udah kek ngurusin Hanna satu aja bikin gue pusing Mau, apalagi ngurusin lo juga.." ucap Aldo

"Makanya jangan tolol.."

"Iya iya maap."

Setelah selesai dengan semua rencana nya, mereka kembali kerumah masing-masing, terkecuali Arkan karena dia akan menginap di rumah Aldo.

Kini kedua lelaki tampan itu sudah sampai di kediaman Aldo.

"Lah bunda?? Belum tidur?" Tanya Arkan

"Belum.. nungguin kalian," ucap Vannya

"Lain kali gak usah bun, udah malem.." ucap Arkan

"Abang ke kamar ya bun," ucap Aldo, bukan apa-apa tubuh nya terasa lemas sekarang ini.

"Bang, obat nya?!"

"Udah bunda.." jawab Aldo dan terus melangkah kan kaki nya menuju kamar.

"Tenang aja bun, selagi dia sama Arkan gak bakal skip obat.." ucap Arkan

"Terimakasih ya Nak.." ucap Vannya lalu memeluk Arkan

"You're Wellcome bunda, yaudah bunda tidur ya.. istirahat." Ucap Arkan

"Iya, Ar juga yaa.."

"Okay bun, kalo gitu Ar ke kamar ya?" Ucap Arkan.

Arkan ini sudah dianggap seperti anak kandung sendiri oleh Vannya, jadi jangan heran kenapa mereka bisa sedekat ini padahal tidak memiliki hubungan darah.

"Gue boleh masuk?" Tanya Arkan saat hendak memasuki kamar Aldo.

"Hmm. Buka aja, gak gue kunci."

Klek.

"Nih, minuman buat lo." Ucap Arkan

"Lo racunin ya?" Tuduh Aldo

"Mulut nya kalo ngomong gak pake bismillah." Ucap Arkan

"Kali aja kan.."

"Soal Hanna, heran gue.. kok bisa ya dia tau kalo gue pas dirumah sakit itu jenguk lo bukan mama."

"Alasan lo goblok tolol."

"Bukan. Maksudnya iya gue kayak gagap gitu kan ngomongnya kemaren, tapi ya kok dia tau kalo gue dirumah sakit nemenin lo?"

"Ya kan gue yang ngasih tau."

"Anjir." Ucap Arkan menjitak kepala Aldo.

"Babi," ucap Aldo yang hendak membalas namun telat, karena Arkan sudah kabur menuju kamar nya.

"Pantes aja bokap nya gak suka, sikap nya kayak dakjal." Ucap Aldo.

Sudah Ter-Revisi.

📌
Jangan lupa vote 🤗🤍

Give me a feed back.

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang