Pagi begitu cerah, kilau matahari mulai menyelinap masuk diam diam kedalam sebuah kamar.
Siempu masih nyaman menyelami alam mimpinya.
'Weekend juga, gapapa bangun telat' lalu Vannya membiarkan Aldo tidur dan bangun lebih kesiangan hari ini.
Sedang Arkan, yang lagi menginap dirumah ini sudah bangun sejak tadi dan membantu Vannya untuk menyirami tanaman kesayangan Vannya di halaman belakang rumah.
Vannya melangkahkan kaki nya menuju halaman belakang rumah, lalu mendudukkan dirinya di kursi kayu berwarna putih yang terletak dihalaman itu.
Arkan menyadari kehadiran Vannya.
"Aldo udah bangun bun?" Tanya Arkan
"Belum"
"Bangunin gih, suruh makan gitu.. sarapannya udah siap." Ucap Vannya"Bentar lagi deh bun, Ar lanjutin siram ini dulu belum selesai, sedikit lagi."
"Gapapa tinggalin aja, nanti biar bi Wati yang lanjutin Ar, kamu panggil Aldo aja biar kita bisa sarapan ya?" Ucap Vannya
"Hmm. Oke bun" Arkan lantas menaruh selang itu keatas tanah dan tidak lupa mematikan keran.
Dia menaiki anak tangga dengan santai, dan sesampainya di kamar Aldo ia lantas masuk dan bingung kemana pemilik kamar itu? Dia tidka berada di kasur.
"Al?" Ucap Arkan, namun tidak ada jawaban.
Dia mendekat kearah kamar mandi.
"Hoi. Lu didalem?" Ucap Arkan sembari mengetuk pintu.
Tidak ada jawaban juga.
"Hoi!" Arkan mendekatkan telinga nya kearah pintu, agar bisa mendengar apa yang terjadi di dalam, tapi sepertinya hal biasa karena hanya ada bunyi air dari shower, namun Arkan tetap akan begitu sampai Aldo menjawab nya.
"Lo ada di dalem Al?!" Tanya Arkan sedikit memekik.
"Ck." Yang didalam berdecak.
BYURRR.
"Anjing!" Umpat Arkan
"Gue udah mandi tai!""Bodo?! Lagian lo bacot,"
"Baju gue basah anak setan!"
"Gue aduin bunda lu!"
"Gak peduli." Arkan pergi dari hadapan Aldo dan ingin berganti baju.
"Kenapa ribut-ribut?" Tanya Vannya saat memasuki kamar Aldo
"Dia nih bun! Masa Arkan udah mandi malah disiram, basah semua ini" ucap Arkan menunjukkan baju nya yang sudah hampir kuyup.
"Abang," ucap Vannya
"Lagian dia berisik, udah tau orang lagi mandi." Ucap Aldo
"Ya nggak disiram juga dong bang?" Ucap Vannya
Arkan menjulurkan lidahnya, mengejek Aldo.
Aldo menatapnya sinis.
"Bunnn, baju Arkan basah" rengek Arkan
"Jijik tai." Ucap Aldo
"Iya, Ar ganti baju aja biar nggak dingin ya? Bang minta maaf dulu."
"Gamau." Ucap Aldo
"Bundaaaa" ucap Arkan
"Ck. Iya."
"Maaf." Ucap Aldo"Nggak ikhlas," ucap Arkan.
"Iya Arkan, maaf ya udah nyiram kamu." Ucap Aldo dengan nada mengejek.
"Hmm. Dimaafin," setelahnya Arkan terkikik geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...