Sudah tiga bulan berlalu sejak saat pertama Hanna masuk kesekolah ini.
Sangat menyenangkan ternyata, dia mendapatkan teman-teman yang sangat baik dan juga loyal.
Semakin hari mereka bersama, mereka menjadi semakin dekat.
"Eh nanti pasar malam yuk." Ajak Maudy
"Ada pasar malam? Dimana Mau?" Tanya Hanna
"Adaaa di deket stadion," jawab Maudy
"Ayo mau gak?""Mauu." Jawab Hanna antusias
"Kalian?" Tanya Maudy pada yang lain.
"Iya gue ikut" ucap Rafa
"Gue juga" ucap Arkan
"Elo Ar?" Tanya Hanna
"Boleh."
"Asikkk." Ucap Maudy lalu mengguncang-guncangkan tubuh Hanna.
"Mau Mau Mau.. udah udah anjir gue tau lo seneng ga gini dong pusing gue." Ucap Hanna lalu memegang kepala nya.
"Tauk lo, pusing kan dia." Kini Rafa berucap.
"Sirik aja," ucap Maudy.
"Nanti naik mobil aja." Ucap Aldo.
"Oke, nanti gue yang jemput Hanna" ucap Maudy.
"Gausah. Satu mobil aja barengan."
"Gue yang jemput." Ucap Aldo"Nah boleh tu." Kata Rafa
"Tapi kalo lo mau Mau, tunggu aja dirumah Hanna jadi ga muter-muter, atau juga bisa jemput lo dirumah."
"Gausah deh, gue nanti kerumah Hanna aja."
"Oke."
Malam hari telah tiba, sekarang pukul 18.30 Maudy telah sampai dirumah Hanna sekarang, mereka berencana pergi pukul 19.00 nanti.
"Lama deh mereka" ucap Maudy, kini mereka berdua berada di kamar Hanna.
"Tunggu aja, gue juga belom selesai nih."
"Mau ngapain lagi sih?" Ucap Maudy.
"Mau cari jepit rambut, perasaan kemarin gue taro disini deh" Hanna sekarang sibuk mencari jepitan yang ia cari di meja rias nya.
"HANNA! TEMEN LO UDAH DATENG!" kini Rakry berteriak.
"Tunggu aja," ucap Rakry kepada Aldo, Arkan, Dan Rafa.
Mereka bertiga hanya mengangguk.
"Cepetan lo, mereka udah sampe tuh" ucap Maudy
"Iya bentar, gue pake dulu jepitannya."
"Udah ni, ayo turun" ucap Hanna lalu mengambil tas nya dan segera turun."Tunggu" ucap Maudy mengikuti langkah Hanna.
"Lo gausah teriak-teriak bisa gasih Ry?!" Kini Hanna telah sampai di lantai bawah dan memukul tangan Rakry yang sedang asyik menekan-nekan tuas PS nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...