📌Harus Seperti Apa?.

670 38 0
                                    

"Bangun woy!"
"Gue udah selesai mandi belum bangun juga lu, kebo banget." Ucap Arkan lalu menarik selimut yang dipake Aldo

"Berisik banget sih!"

"Cepet bangun, udah jam berapa. Sekolah dongok."

"Ck. Rese banget lo" ucap Aldo lalu bangkit dan memasuki kamar mandi

Tok tok tok

"Ayo bangunn, sarapan, lalu sekolah." Ucap Vannya dari luar

Arkan berjalan menuju pintu
"Pagi bunda.." ucap nya

"Morning Ar.." ucap bunda lalu mengelus lengan atas Arkan

"Ayo sarapan, makannya udah siap"

"Iya, ayo bun"

"Revialdo, ayo cepat bunda tunggu dibawah ya bang"

"Iyaa bundaaa" jawab nya

--

"Bang hari ini bunda berangkat ke KL gapapa kan nak?"

"Iya gapapa kok," ucap Aldo lalu tersenyum

"Gapapa kan Ar?" Tanya nya pada Arkan

"Iya bun,"

"Bunda udah titip kalian ke bibi, kalo butuh apa-apa bilang bibi yaa sayang bundaa"

"Berapa lama bun disana?" Tanya Arkan

"Dua minggu"

"Lama banget bun," kata Aldo sambil memakan nasi goreng nya.

"Maafin ya sayang, janji abis ini bunda ga ambil proyek luar negeri lagi." Ucap Vannya menatap lekat putra tunggal nya.

Sangat berat untuk Vannya meninggalkan Aldo, terlebih lagi dengan kondisinya saat ini. Tapi ini tetap harus dilakukan oleh Vannya karena dia hanyalah orang tua tunggal saat ini dia harus menghidupi dan mencukupi semua kebutuhan anaknya.

"Gapapa kok bun, aku tau ini semua juga buat aku, maaf banyak ngerepotin bunda." Ucap nya lalu berdiri untuk memeluk Vannya.

"Ngga. Abang ga ngerepotin bunda, sama sekali."

"Maafin abang," ucap nya semakin erat memeluk Vannya.

Vannya harus tetap tegar di depan anak nya, walaupun sebenarnya ingin sekali rasanya memaki kepada sang pencipta kenapa harus dia, kenapa harus anak nya. Namun hidup harus tetap berjalan, Vannya harus kuat demi kekuatan putranya juga.

"Baik-baik ya bang selama bunda disana, tolong bunda dengan jaga diri kamu sendiri, jangan telat minum obatnya."

Aldo melepaskan pelukannya lalu mengangguk.

Arkan yang sedari tadi melihat keakraban ibu dan anak ini hanya bisa tersenyum, ingin juga rasanya.

"Tenang aja bun, selama ada aku Aldo aman." Ucap Arkan meyakinkan
"Fokus aja kerja disana bun."

"Makasih ya sayang" ucap Vannya lalu mengusap surai hitam milik Arkan.

--

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang