📌Ketenangan.

204 13 0
                                    

Pagi hari sekali Hanna sudah siap dengan seragam nya.

"Ann, ayo makan mama udah masak nasi goreng mentega kesukaan kamu nih,"

"Iya mah," ucap Hanna lalu berjalan medekat kemeja makan, disana sudah ada Ayah, dan juga kakak nya.

"Nanti bareng kakak Ann?" Tanya Rohit

"Eum, gatau juga pah, kakak mau anterin?" Ucap Hanna lalu melihat ke arah Rakry, Rakry yang merasa sedang diperhatikan lantas menaikkan dagu nya seakan bertanya 'apa?'

"Mau anterin Hanna ga?" Ucap Shahla pelan

"Iya." Jawab Aldo cepat lalu melanjutkan kegiatan makannya.

"Nanti di jemput ya kak," ucap Rohit.

"Iya yah," jawab Rakry.

Di lain tempat, Aldo kini sudah siap jauh lebih awal sekarang pukul 6.00 bahkan bunda nya saja masih sibuk menyiapkan sarapan sedangkan dia memilih untuk tidak ikut sarapan hari ini.

Sudah tiga hari Aldo absen karena sakit, sekarang waktunya ia untuk kembali ke sekolah, sebentar lagi dia kelas dua belas, lelah sekali rasanya harus mengejar tugas tugas yang tertunda karena penyakitnya.

Dan hari ini dia memilih untuk tidak ikut dalam acara sarapan pagi di rumahnya, tidak tau mengapa rasanya mood nya sedang tidak baik sekarang, padahal Arkan pun berada di rumah nya sejak dia sudah diperbolehkan untuk pulang.

Tapi biarlah hari ini dia absen dalam acara sarapan itu, toh nanti dia bisa sarapan di kantin, jika perlu.

-

Jalan ibu kota sekarang terlihat sangat lancar, karena sekarang pun masih terlalu pagi untuk semua orang melakukan aktifitasnya, Aldo menjalankan motor nya dengan kecepatan dia atas rata-rata, padahal dia tidak perlu terburu-buru tapi entahlah anak ini memang tidak jelas.

Sesampai nya di sekolah Aldo berjalan santai menuju suatu tempat di sekolah nya.

Hanna dari kejauhan dapat melihat Aldo.

"Wih anjir ngebut amat bocil SMA" umpat Rakry saat melihat seorang siswa yang ugal-ugalan padahal hanya tinggal memasukkan motor ke parkiran, Hanna juga melihat hal itu hanya bergeleng, jika saja kakak nya ini tadi menginjak gas sedikit saja, sudah dipastikan motor yang ditunggangi siswa tadi akan menumbur mobil kakak nya.

"Tauk. Padahal masih pagi, mana mungkin telat?" Hanna masih saja melihat lelaki itu, saat lelaki itu membuka helm nya, Hanna sadar bahwa itu adalah Aldo "Kok motor nya beda?" Ucap Hanna,

"Siapa? Temen lo?" Tanya Rakry

"Iya, itu Aldo."

"Wah udah gila, ngebut amat, jangan-jangan lo kalo diboncengin dia juga ugal-ugalan kayak gini?" Ucap Rakry

"Nggak kok, gatau ini dia kesambet paling," ucap Hanna "yaudah deh gue turun, bosen liat muka lo" ucap Hanna lalu melepaskan seat belt dan ingin menuruni mobil kakak nya.

"Ett" tahan Rakry menarik tas Hanna.

"Apaansih?!"

"Gaada basa basi nya?!"

"Oh iya, makasih ya kakak ku, bye adik mu mau masuk dulu, jangan lupa jemput okay? Assalamualaikum." Ucap Hanna cengar cengir lalu memutar bola matanya.

"Salim dulu lo sini,"

"Ck" setelah itu Hanna menyalimi tangan kakak nya.
"Awas aja telat jemput."

"Suka suka gue lah, masuk lo sana, empet gue liat lo, bye." Ucap Rakry lalu menjalankan mobil nya.

"Dasar nyebelin,"

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang