📌Please, Dont go.

125 6 2
                                    

"Abangggg!" Teriakan Vannya begitu nyaring.

Ia begitu panik saat Rafa memberitahukan kondisi putranya itu.

"Bang..." Ucap Vannya lirih saat berada di samping Aldo

"Aldo!" Hanna ikut gusar, ia segera mendekat.

Aldo masih dalam pangkuan Arkan sekarang, Arkan sudah tak tau kemana pikirannya terbang.

"Bang!" Vannya menepuk-nepuk pipi Aldo berulang

"Bang! Bangun!" Ucap Vannya

"Revi.." ucap Dinda lirih, sungguh sangat lemas saat mendengar dan melihat langsung apa yang terjadi pada adik nya itu.

Para pegawai di kapal itu masuk,

"Ada yang bisa kami bantu!"

"Menepi cepat! Cepat!" Ucap Vannya

Aldo harus segera ditangani sekarang.

"Bang, bangun nak.." kini Vannya menarik Aldo kedalam pangkuannya.

"Bang.." isak Vannya kini terdengar

Hanna menggeleng berulang kali,
"Gak Mau! Aldo pasti baik-baik aja kan?"

Maudy mengangguk, ia juga sama khawatir nya.
"Tenang. Lo tenang, dia gak bakal kenapa-napa"

Arkan lemas. Sekujur tubuh nya gemetar.

Baru beberapa jam yang lalu ia berbicara begitu dalam dengan Aldo.

Tidak. Tidak mungkin. Dan tidak boleh seperti ini.

Arkan lantas berlalu keluar.

"Tolong! Butuh kapal yang lebih kecil, kami butuh lebih cepat sampai ke darat!" Seru Arkan pada pegawai di lantai atas kapal pesiar itu.

"Sabar bli. Kami juga berusaha untuk segera menepi." Ucap salah satu dari mereka

"Gak ada waktu lagi! Cepat!"

"Itu kapal milik siapa? Tolong! Minta ke dia untuk tolong teman saya!"

"Telpon," ucap salah seorang mereka

"Hallo bang, mendekat, butuh bantuan" ucap nya

Perlahan kapal itu mendekat, dan kini sudah berada di tepi kapal.

Arkan turun.

"Pak! Tolong teman saya, dia sedang sakit, kami butuh waktu lebih cepat untuk sampai ketepi!"

"Baik bli, boleh saja, mari saya bantu."

Arkan mengangguk, lalu berlari kearah dalam, saat itu ia bertumburan dengan Rafa

"Ck!" Decak Arkan
"Jalan pake mata bangsat!"

"Anjing! Lo bisa gak usah emosi?! Bukan lo aja yang panik!" Bentak Rafa

"Bacot!"

"Nafas nya lemah Ar, kita harus cepet sampai rumah sakit" desis Rafa

Arkan berhenti.

"Cepet Raf, kita naik kapal lebih kecil, ada nelayan yang mau bantu, capet!"

Rafa lantas berbalik, kembali menuju kamar.

Disana Vannya, Hanna, Dinda juga Maudy semakin kalut.

"Arkan.. n-nafas nya le-mah.." ucap Dinda

"Tenang dulu kak, kita turun, naik kapal lain yang lebih kecil, kita harus cepat sampai tepi." Ucap Arkan

Vannya mengangguk,

Lantas Arkan dibantu Rafa mengangkat Aldo juga dengan beberapa pegawai membantu mereka.

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang