Hi.
I'am back!
Sebelum baca, jangan lupa vote dulu.. okay???
Happy reading, you All.
Kalau dikatakan ini sulit, benar.
Ini sulit bagi nya.Melawan rasa sakit yang rasanya seperti membunuh secara perlahan.
Bahkan doa nya setiap bangun adalah semoga hari ini tidak terlalu berat.
Dari ia menginjak usia remaja, lima belas tahun saat itu. Ia sudah harus merasakan sakit yang begitu luar biasa.
Meminum puluhan obat setiap hari nya.
Chemotheraphy, radiasi, biopsy. Semua. Semua sudah dia lakukam untuk kesembuhan nya.
Ia ingin sembuh, ia sudah berjuang.
Terkadang, rasa ingin menyerah juga datang, tapi tidak boleh bukan? Dia harus menjadi kuat, dia harus bisa berjuang hingga sembuh.
Dia, akan terus dan selalu berjuang.
Walau, sakit rasa nya.
Hari ini, seluruh mata pelajaran telah selesai diujikan.
Ujian akhir semester ganjil kali ini, rasanya berbeda bagi Aldo.
Dia harus menjalankan ini dari rumah, rumah sakit.
Setelah guru itu keluar dengan membawa semua lembaran kertas ujian, Aldo menghembuskan napas nya.
Tersenyum setelahnya.
Dia, masih terus berjuang.
Walau, kini, untuk menyerap pelajaran pun Aldo cukup lamban, padahal dia ini adalah murid yang cerdas.
Satu detik kemudian, Revannya masuk.
"Bang,"
Aldo menatap Vannya.
Sejak kejadian malam itu, ada sedikit rasa canggung diantara keduanya.
Aldo, yang selalu takut melihat Vannya. Padahal, dulu mereka sangat kompak, menyayangi satu sama lain.
Dan Vannya, yang selalu merasa bersalah dan tak jarang emosi masih selalu menyertainya.
"Udah selesai ujian nya, abang hebat!" Vannya lalu memeluk anak nya.
Aldo mengangguk.
Vannya melepas pelukannya, menatap putranya itu, sungguh. Sakit sekali rasanya, kian hari, anak nya itu kian mengurus.
Vannya mengusap pelan wajah anak nya, yang terlihat pucat.
"Bunda bangga bang, abang bisa lewati semuanya."
"Abang bisa selesaikan ujian nya, apapun hasil nya, bunda bangga."
"Setelah pembagian rapor, abang bakal operasi, abang siap kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Novela JuvenilNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...