"Han nanti gue jemput aja, jam berapa?"
"Acaranya jam 8 malam Al"
"Oke berarti nanti jam 7 gue jemput lo ya" Ucap Aldo
"Okay. Makasih ya Al."
"Hmm"
"Kalo gitu gue pulang duluan ya, lo pulang naik mobil kan?""Iya gue bawa mobil,"
"Mau ke parkiran bareng?"
"Boleh."
"Yuk" ucap HannaLalu mereka berjalan bersama menuju parkiran, sesampainya di parkiran mereka mengarah ke mobil nya masing-masing.
"Gue duluan ya Al"
"Iya, hati-hati." Ucap Aldo.
Sesampainya di rumah Hanna menuju kamar nya, membersihkan tubuh dan menidurkan diri nya sejenak, di lain tempat Aldo sedang terduduk di pinggir kasur nya sambil memijat pangkal hidung nya, kepala nya berdenyut sedari tadi di sekolah, padahal dia sudah meminum obatnya tepat waktu, dan makan juga tepat waktu.. apakah penyakitnya semakin parah?
"Ssshh" desah Aldo yang melihat darah telah jatuh kelantai kamar nya akibat mimisan yang ia alami sekarang.
"Abang.." ucap Vannya dari luar pintu kamar Aldo
Aldo segera mengambil tissue dan berusaha memberhentikan darah yang masih mengalir dari hidung nya.
"Bang, bunda masuk ya" tanpa menunggu jawaban dari putra nya, Vannya memasuki kamar Aldo.
"Abang!" Pekik Vannya
"Bang!"Aldo masih setia memejamkan matanya dan menahan rasa sakit yang dialaminya.
Tangan Vannya bergetar, berusah membantu putranya untuk menghentikan mimisan itu.
Vannya memegangi tangan Aldo sembari mengusap nya pelan dengn penuh kasih sayang.
Setelah darah itu berhenti Vannya membantu Aldo untuk menidurkan dirinya diatas ranjang.
"Kamu gak minum obatnya?!" Kini Nada suara Vannya meninggi, tidak lembut seperti biasanya, Aldo menatap Vannya lekat.
"Kami gak minum?" Tanya nya sekali lagi.
"Minum."
"Terus kenapa sampe kayak gini?!"
Aldo menggeleng.
"Kalo kamu gamau untuk berobat! Seenggak nya minum obat itu tepat waktu,"
"Aku minum obatnya bun,"
"Bohong kamu."
"Bunda ga percaya?"
"Lalu kenapa bisa begini?"
"Aku juga gatau bun, bunda gausah teriak-teriak perkara nyuruh aku untuk minum obat, aku bakal turutin itu bun selagi aku ngerasa itu ga terlalu menyakiti aku dibandingkan aku harus berobat"
"Aku berusaha untuk sembuh kok, berusaha untuk sehat lagi, bukan justru aku ini gamau sembuh dengan cara gak minum obat."
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Fiksi RemajaNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...