Hanna sudah menunggu hampir lima belas menit di tempat ini, dia mengirim kan pesan kepada Aldo namun tak kunjung dibalas, juga menelpon Aldo tapi juga tidak diangakat.
Oh ayolah apakah Aldo akan mengulangi hal itu lagi?
Setelah hampir setengah jam menunggu, handphone Hanna berdering menandakan ada pesan masuk disana.
1 unread message by Aldo
"Han maaf kayak nya gak jadi, gue tiba tiba ada janji sama mantan gue."
Hanna memang menunggu pesan dari Aldo tapi bukan pesan seperti ini yang dia inginkan.
Semua orang punya titik kesabaran masing-masing. Hanna memang dikenal dengan sikap nya yang santai dan tenang tapi mungkin kali ini tidak, ia juga ikut tersulut emosi.
"Tiba tiba banget ya Al?"
Ia mengirimkan pesan itu, tapi kali WhatsApp yang ia kirimkan hanya bercentang satu.
Hanna tidak habis pikir, seperti apa sih dirinya ini dianggap oleh Aldo, bukan berharap lebih, tapi bukan kah didunia ini juga ada yang namanya sikap menghargai. Untuk kejadian waktu itu Hanna masih bisa memaafkan karena hanya keterlambatan Aldo, tapi kali ini.. bukan kah Hanna juga tidak menagih janji berjalan-jalan bersama Aldo, yang justru Aldo sendiri yang mengingatkan janji itu, dan sekarang,m semudah itu dia berkala 'tiba tiba ada janji sama mantan gue' (?) semudah itu kah Hanna bagi Aldo?.
"Kalo emang gak bisa nepatin janji ya gak usah."
"Gue gak suka orang yang ingkar sama janji nya."
"Semudah itu ya gue bagi lo?"
"Gue bahkan gak inget sama janji lo buat ajak gue jalan-jalan, lo sendiri yang ingetin ini ke gue, gue bela bela in ninggalin kakak gue yang lagi sakit dirumah sendirian demi untuk nepatin janji kita ini,"
"Eh ternyata lo nya yang malah gak tepat janji."
"Kecewa gue sama lo, gue pikir lo emang bener bener baik Al."
"Bahkan gue kesini naik taxi, bela belain mobil gue gak bisa nyala, tapi kalo gue sama kayak lo mungkin bisa aja pake alasan 'gue gak bisa sorry mobil gue mogok' tapi gue gak kayak gitu kok Al,"
"Gue kan mudah banget bagi lo? Iyakan?"
"Yaudah have fun sama mantan lo."
Setelah Hanna menumpahkan segala kekesalannya ia berdiri untuk segera mencari taxi, bahkan ia mengurungkan niat nya untuk meminjam buku.
Tapi handphone nya kembali bergetar, Hanna sedang berada di ambang batas emosinya saat ini, dia tidak ingin lagi menerima kalimat pembelaan dari Aldo.
Namun dia salah, pesan itu datang dari kakak nya.
Kak Ryry
Anna?
Masih lama?
Kepala gue sakit banget rasanya, sesek juga.. bisa pulang gak?
Seperti itu pesan yang dikirim oleh Rakry.
Hanna tetap berjalan menuju tempat biasa dimana akan ada taxi yang lewat, namun dari kejauhan lampu mobil yang sangat terang menyorot nya dengan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...