📌Why?.

444 30 9
                                    

Pagi hari sekali Aldo sudah siap dengan seragam dan ransel yang sekarang sudah tersangkut di oundak kiri nya, sudah lima hari sejak dia dirawat, hari ini dia memutuskan untuk pergi sekolah.

"Bang, nanti jangan lupa minum obat ya?" Ucap Vannya

"Iya bun, aku pasti minum"

"Makannya juga, ini bunda bawain abang bekal, ini nanti kasih ke Arkan ya.. kalian jangan seperti ini ya nak?" Ucap Vannya

Sejak pertengkaran mereka di rumah sakit waktu itu Arkan yang memilih pergi dari sana sampai hari ini belum menemui Aldo bahkan mengirimkan pesan sekali pun.

"Iya."

Aldo juga, dia merasa apakah dia salah? Atau orang yang tidak dapat mengerti? Entahlah. Aldo hanya lelah dengan kondisi nya saat ini.

"Kalo abang udah ngerasa gaenak nanti langsung ke uks ya nak.."

"Iya"

Setelah selesai menyantap sarapannya, Aldo berpamitan kepada Vannya untuk pergi sekolah, rencana dia akan membawa motor nya, namun tentu saja Vannya tidak mengijin kan itu, alasannya? Kondisi kesehatan Aldo saat ini, Akhirnya Aldo mengendari mobil milik nya.

Aldo melajukan mobil nya dengan kekuatan sedang, sampai dia melihat seperti ada perempuan yang ia kenal sedang duduk di sebuah halte bus.

Pagi ini Hanna harus berangkat kesekolah sendiri, mobil nya yang mogok, ayah nya yang sedang tugas di luar daerah ditemani oleh mama nya, dan juga kakak nya yang tidak pulang dari kemarin, jadilah Hanna hari ini memutuskan untuk menaiki angkutan umum.

Namun sayang, angkot yang Hanna tunggu-tunggu juga tak kunjung datang, akhirnya dia memutuskan untuk menaiki bus menuju sekolah, dia berjalan ke arah halte itu, setelah sampai dia masih harus menunggu karena bus akan tiba 5 menit lagi.

"Kayak Hanna.." ucap Aldo sendiri, ia lantas meminggirkan mobil nya dan berhenti tepat di depan halte, ia membuka kaca mobil nya.

"Aldo?" Ucap Hanna

"Han, bareng aja." Ucap Aldo

"Gausah do lima menit lagi bus nya sampe kok"

"Kita searah Han, ayo cepet naik nanti telat" ucap Aldo, Hanna lantas menurut dan berjalan menuju mobil Aldo lalu menaiki nya.

"Seat belt nya jangan lupa" ucap Aldo

"Okay."
"Udah, yuk jalan."

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara, entahlah sejak kejadian dia dan Arkan di rumah sakit kala itu Aldo seperti tertegun akan suatu hal yang dia sendiri tidak tahu apa itu.

"Ayo turun"

"Al, lo ke kelas duluan aja, gue masih harus fotokopi materi kemarin lupa."

"Yaudah gapapa gue tunggu," ucap Aldo

"Kalo lo mau duluan gapapa kok, ini lumayan banyak, mungkin agak lama."

"Iya Han, gapapa kok" ucap Aldo.

Aldo hanya mengamati gerak gerik Hanna, "lo ga pantes buat gue Han" gumam nya sendiri.

REVIALDO [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang