"Abis ini kata anak sebelah jadwal mereka tadi kan biologi terus mereka ke lab, kayak nya kita juga." Ucap Rafa
"Ngapain?" Tanya Maudy
"Mana gue tau, tanya aja sendiri." Jawab Rafa
"Berantem mulu lo, jodoh tau rasa." Ucap Aldo
"Sok asik jing." Ucap Maudy
"Mau? Masih marah juga?" ucap Aldo
"Bete gue disini, rooftop yuk Han?" Ucap Maudy, dibalas anggukan Hanna.
Mereka berdua berjalan menuju rooftop, sesampai nya disana mereka terduduk.
Tidak lama ternyata Aldo, Arkan juga Rafa ikut menyusul mereka.
"Ngapain disini?" Ucap Arkan
"Menurut lo?" Tanya Maudy
"Ayo ke kelas, abis ini masih ada biologi Mau, Han.." Ucap Arkan
"Gak." Kata Maudy
"Dih? Apaansih lo bedua?" Ucap Rafa
"Ya kalo mau ke kelas gapapa, gue sama Maudy disini." Ucap Hanna
"Mau sampai kapan Han? Mau?" Ucap Arkan.
"Please jangan egois, gue tau kalian kecewa, marah.. tapi jangan kaya gini bisa kan?" Ucap Rafa
"Han, Mau.. gue minta maaf." Ucap Aldo lalu duduk di samping Hanna
"Gak capek kayak gini emang nya? Diem dieman? Jadi canggung tau gak?!" Ucap Rafa
"Terus?!" Ucap Maudy
"Kok lo nyolot sih?!" Tantang Rafa
"Lo yang nyolot goblok!" Ucap Maudy
"Ngaca anjing! Dengan kalian berdua bersikap kayak gini, ini bakal ngerusak persahabatan kita aja!" Ucap Rafa
"Raf. Udah." Ucap Aldo
"Ngaca kata lo?! Tanya temen lo ini? Apa cara dia yang kayak gitu gak ngehancurin persahabatan kita?! Kalo mau ancur sama sama yaudah ayo!" Ucap Maudy
"Mau, udah udah.." ucap Aldo berusaha menenangkan Maudy dan menyuruh nya untuk kembali duduk.
"Ck." Decak Maudy
"Puas? Puas kan bikin semuanya hancur?" Ucap Maudy
"Mau omongan lo jaga!" Bentak Rafa
"Lo bedua kayak anak kecil.""Gak salah?" Ucap Hanna lalu terkekeh.
"Kalo ngeliat semuanya udah kayak gini, coba liat kebelakang ini semua terjadi karena apa Raf? Jangan terus lo ngomong gue ini egois atau Maudy egois. Sebenernya yang lebih egois dari dulu tuh siapa sih? Temen lo kan?!" Ucap Hanna"Semuanya udah berlalu Han, bisa gak lo maafin? Ini cuma perkara kata maaf yang seharusnya di sambut dengan baik."
"Cuma kata lo?!"
"Anjing." Ucap Hanna lalu meninggalkan tempat tersebut.Hanna berlari dengan kencang, menembus semua orang yang melihat nya heran karena ia menangis.
Aldo bersiap untuk mengejar Hanna, namun tubuh nya didorong agar kembali duduk oleh Maudy.
"Gak usah. Dia gak butuh lo sekarang." Ucap Maudy
"Mau, kenapa sih? Bukannya lo udah maafin gue?" Tanya Aldo
"Gue mau susul Hanna," ucap Maudy lalu berlari mengejar Hanna.
"Ck. Bangsat!"
"Argh!!!!"
"Anjing anjing anjing." Ucap Aldo merutuki dirinya sendiri."Udah udah.." ucap Rafa menahan tangan Aldo
"Salah banget ya? Gue terlalu salah?"
"Raf, Ar.. gue juga gak mau sakit kayak gini, gue gak pernah berdoa untuk hal ini.. gak pernah.." ucap Aldo
"Bukan salah lo.." ucap Rafa
"Kenapa harus kayak gini Raf? Gue gak mau sakit.."
"Gue belum mau pergi, gue masih mau disini sama kalian, gue masih mau dapet maaf dari Hanna.." Aldo tidak bisa menahan tangis nya lagi sekarang.
"Al, nggak. Lo kuat, gue janji bakal bantu lo Al." Ucap Rafa lalu memeluk Aldo.
Arkan beranjak, membiarkan Aldo menjadi urusan Rafa dan sekarang ia akan membiarkan hal ini kepada Hanna.
Arkan tau, Hanna sekarang pasti sedang berada di belakang sekolah, tempat dimana mereka sering kunjungi sehabis sekolah.
"Han, mau ngomong." Ucap Arkan tiba-tiba.
"Ck. Gue udah bilang kan? Biar Hanna gue yang urus, pergi lo." Ucap Maudy
"Kenapa?" Tanya Hanna datar.
"Mau sampai kapan?" Ucap Arkan.
"Han, Aldo sakit.. dia lemah Han, please ngerti akan hal ini?" Ucap Arkan
"Kenapa lo yang repot-repot ngurusin ini?"
"Kita temen Han, kita sahabat, kita semua satu."
"Please jangan kayak gini, Aldo rapuh, dia butuh seseorang, dia butuh kita semua Han..""Lo bahkan sama aja, sama kayak temen lo."
"Udah lah Ar, gue gak mau denger apapun lagi.""Kenapa lo kayak gini?" Tanya Arkan menahan Hanna yang akan beranjak pergi.
"Kenapa? Gatau Ar."
"Lepasin gue.""Gak. Please Han.. jangan kayak gini terus,"
"Gue bahkan juga gak bisa percaya sama lo, pantes ya Ar.. lo gak izinin gue buat jenguk mama lo saat itu, ternyata salah satu dari kebohongan.. haha" ucap Hanna.
"Maaf kalo menurut lo gue berubah, tapi tolong ini semua gak akan terjadi kalo gak ada penyebabnya." Ucap Hanna lalu pergi meninggalkan Arkan diikuti oleh Maudy.
Sudah Ter-Revisi
📌
Jangan lupa vote 🤗🤍Kasih aku feedback yuk :(
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...