Weekend. Rasanya adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang bukan?
Kini gadis itu berada di kolam renang rumah nya, menatap lurus, menikmati angin sepoi, wajah cantik nya sedikit terhalangi rambut yang tertiup angin.
Dia Hanna, wanita dengan senyum yang sangat manis.
Beberapa hari kebelakang ini berat rasanya Hanna lewati, entah mengapa.. sekolah rasanya tidak semenyenangkan dulu.
Harus kah memaafkan? Tapi kalau Hanna boleh jujur, sakit rasanya.
Ketika kamu, menyukai seseorang dan bisa dibilang sudah cukup lama mengenal nya, dan tiba tiba kamu tau rahasia yang besar tentang nya, bahkan sangat besar.
Sakit? Pasti.
Kecewa? Tentu.Lalu apa yang harus Hanna lakukan sekarang? Jujur, saat pertemuan dirinya dengan Vannya saat itu Hanna menyadari tentang seberapa sayang nya seorang ibu kepada anaknya.
Ingin sekali saat ini Hanna memeluk Aldo, dan berkata semuanya akan baik-baik saja.. mari jalani bersama.
Tapi entahlah, kadang ego manusia itu sangat besar di waktu tertentu? Jadi izin kan Hanna ya kali ini? Untuk bisa berdamai dengan dirinya sendiri lebih dulu.
Dirumah ini Hanna dan Rakry berada disini, dan kedua orang tua mereka sedang berkunjung ke rumah teman ayah di daerah Bogor.
Rakry sibuk dengan permainan online nya, tak lama ia berdecak keras mendengar suara bell rumah yang terus berbunyi.
"Ck. Siapa sih?!" Ucap nya lalu bangkit keluar dari kamar, untuk membukakan pintu.
"Ann!" Teriak Rakry, namun tidak dapat respon apa pun dari sang adik.
"Tu anak juga kemana lagi, gak liat orang lagi seru serunya apa?" Omel Rakry yang masih menuruni anak tangga.
Setelah sampai di depan pintu rumah, Rakry lantas segera membukanya.
"Hmm, siapa ya--"
"Eh kak.." ucap lelaki itu
"Ngapain?" Tanya Rakry
"Hanna? Ada?"
"Mau ngapain?"
"Ngobrol aja."
"Kayak nya lagi gak baik-baik aja, lain kali lo bisa balik lagi."
"Gak kemana-mana kok kak, disini aja."
"Siapa sih kak?" Ucap Hanna tiba-tiba, Rakry lalu mengangkat dagu nya untuk menunjuk Aldo.
"Kalo ada apa-apa bilang gue ya? Gue ke kamar Ann." Ucap Rakry lalu meninggalkan Hanna, dibalas juga dengan anggukan oleh Hanna.
"Han, I want to talk to you.. sebentar ya Han?" Ucap Hanna
"Bukannya tugas udah selesai? Mau nanya materi? Nanti gue kirimin aja Al."
"No, bukan soal itu."
"Al, gabisa."
"Please Han, dengerin gue."
Setelah cukup lama Aldo membujuk Hanna, akhirnya disinilah mereka sekarang di depan kolam renang milik Hanna.
"Sorry." Ucap Aldo
Hanna terdiam.
"Al, gue gak mau bahas itu."
"Kapan? Kapan lo bakal maafin gue? Gue tunggu Han, tapi jangan lama-lama ya.. umur gue udah gak panjang." Ucap Aldo
Rasanya sakit sekali bagi Hanna, mendengar perkataan Aldo tadi, ada rasa sesak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIALDO [COMPLETED]
Teen FictionNyatanya ucapan itu hanya sebatas kalimat penenang saja. Nyatanya dia tidak pernah baik-baik saja. Nyatanya dia tidak selalu dalam kondisi yang baik. Nyatanya, dunia ini terlalu jahat. Ia mampu, namun daksa nya tidak. I don't know, everything will...