LII

18.3K 1.2K 56
                                    

Hai guy's.... 🙋🙋
Buat temen malam mingguan nih.
Alin dan Arya siap meluncur...
Jangan lupa vote and komennya ya😃😃
Happy Reading 🤗🤗

Bekerja secara profesional adalah keinginan Alin. Alin kembali merasakan bekerja yang sesungguhnya. Ia menjalankan rutinitasnya sebagai sekretaris seperti semula. Menyusun jadwal, menyiapkan keperluan untuk rapat, menemani Arya rapat, meminta tanda tangan Arya dan memastikan segala semua yang berhubungan dengan pekerjaan berjalan lancar.

Hari ini Arya ada meeting dengan salah satu kliennya. Alin sudah mempersiapkan segalanya dibantu oleh para staff.
Kini pasangan suami istri itu sedang menunggu klien yang katanya tadi sedang berada di jalan. Yah mereka terlambat karena adanya miscommunication. Biasanya jika terjadi hal seperti ini, Arya pasti akan marah-marah dan akhirnya membatalkan janji temunya tapi saat ini suami Alin itu malah senang dengan keterlambatan kliennya. Alasannya karena Arya jadi bisa berdua-duaan dengan Alin lebih lama dengan status sebagai suami istri, bukan bos dan sekretaris.

"Sayang, habis ini kita makan siang di luar yuk. Selama kita kembali kerja, kita nggak pernah makan di luar."

"Iya. Nanti kita makan di luar. Mas maunya makan di mana?"

"Terserah kamu aja. Mas akan setuju apa yang kamu bilang."

"Aku lagi pengen makan ramen. Mau enggak?"

"Pengen banget?" Alin mengangguk.

Arya mendekatkan wajahnya pada Alin "Kamu ngidam?"

Alin mendorong kening Arya karena wajah lelaki itu terlalu dekat dengannya.

"Enggak. Kita baru nikah 2 minggu loh. Masa iya aku udah isi. Ada-ada aja."

"Kenapa enggak? Dari kita menikah, kita langsung gas loh. Nggak nunda-nunda. Mungkin aja langsung jadi kan?"

"Aku amin-in aja deh."

"Nah gitu dong sayang. Sebaiknya doa yang baik itu diaminkan." Alin tertawa.

"Iya"

"Tapi kamu beneran nggak lagi ngidamkan?" Tanya Arya ulang.

"Enggak. Aku cuma pengen aja kok. Udah lama soalnya aku nggak makan ramen."

"Permintaan permaisuri akan hamba kabulkan." Sebelah tangan Arya di letakan di dada dan Arya sedikit membungkukkan badannya.

"Terima kasih yang mulia."

"Hahahaha!" Mereka tertawa hingga membuat suasana yang membosankan itu jadi ceria.

Suara ketukan di pintu mengalihkan perhatian keduanya. Seorang wanita yang Alin ketahui sebagai resepsionis masuk dan menghadap mereka.

"Permisi Bu, Pak. Pak Erik sudah datang"

"Oh iya suruh mereka masuk ya." Jawab Alin.

"Baik Bu."

Saat resepsionis itu berbalik Alin merapihkan dasi Arya yang sedikit miring.

"Seneng deh kalau punya istri merangkap jadi sekretaris."

"Kenapa?".

"Soalnya_," Belum sempat menjawab, resepsionis tadi kembali masuk diikuti dua orang di belakangnya.
Alin langsung berdiri dan menyambut kedatangan dua orang itu.

"Selamat pagi Pak Erik, Bu Ana."

"Iya. Selamat pagi Bu Alin,Pak Arya." Alin menolehkan kepalanya pada Arya yang ternyata masih duduk. Tumben. Biasanya Arya akan berdiri untuk menyambut kliennya tapi kenapa saat ini lelaki itu malah diam saja. Apa suaminya marah karena kliennya sudah datang terlambat?? Tapi tadi Arya tidak apa-apa.

Double JobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang