VIII

35.1K 2.4K 5
                                    

Ketiga gadis itu menoleh ke belakang. Arya udan Marsya berdiri tidak jauh dari ketiganya.
Marsya meminta turun dari stroller yang ia naiki dan langsung berlari mendekati Alin.

"Aku kangen Tante Alin."Ucap Marsya saat sudah dalam dekapan Alin. Alin berjongkok agar sejajar dengan Marsya.

"Tante juga kangen sama kamu." Alin melepaskan pelukan nya.

"Kamu ngapain disini?"

"Nemenin Papi." Alin melihat Arya yang berjalan mendekat.

"Selamat siang Pak," Ucap kedua sahabat Alin kompak.

"Siang."

"Hehehe saya nggak nyangka lho Pak Arya juga suka nge mall di hari minggu kayak gini." Ulfa dan Alin langsung melotot mendengar ucapan Devi. Enak sekali mulut itu berkata demikian.

"Saya kira Bapak cuma kerja, kerja dan kerja. Ternyata butuh healing juga ya Pak." Ucap Devi lanjut. Ulfa menelan salivanya dengan susah payah. Alin? Ia berpura-pura membenahi rambut Marsya yang sama sekali tidak berantakan.

Reaksi yang diberikan Arya membuat Devi memekik senang. Bosnya yang jarang tersenyum itu kini melakukan hal yang tidak pernah dilihat oleh karyawan di kantor.

"Saya ke sini bukan untuk nge-mall atau healing seperti yang kamu bilang tadi. Saya ada kerjaan di sini."

"Bapak nyambi kerja juga disini?" Mendengar pertanyaan polos itu Arya meledakkan tawanya. Lagi-lagi itu menarik perhatian Devi dan juga Ulfa. Sedangkan Alin ia sudah beberapa kali melihat bos nya itu tersenyum bahkan tertawa. Maklum lah ia kan selalu menempel pada Arya. HANYA DI SAAT JAM KERJA.

"Hei! hei!!Seru banget kayaknya." Seorang lelaki datang mendekati mereka.

"Enggak!Elo ngapain disini? Bukannya elo masih ada kerjaan." Aeya berucap pada laki-laki itu. Alin, Ulfa dan Devi tidak mengenal laki-laki yang sedang berbicara dengan bos mereka.

"Gue mau ngasih ini." Lelaki itu memberikan sebuah undangan pada Arya.

"Lusa kan anak gue ulang tahun. Elo dan Marsya harus datang!"

"Gue juga?"

"Iyalah. Emang elo tega ngebiarin anak elo datang sendiri?" Arya hanya menanggapi dengan manggut-manggut.

"Cantik harus datang ya," Ucap laki-laki itu pada Marsya.
"Eh si cantik udah nempel aja sama Mami barunya?" Arya dan Alin kaget dengan perkataan lelaki itu.

"Mami?" Ucap Marsya. Ia terlihat bingung.

"Nggak usah di dengerin omongan om Reno ya sayang." Marsya diam.

"Mereka itu karyawan gue."

"Oh karyawan" Lelaki bernama Reno itu memandang satu per satu gadis di depannya. Saat memandang Alin ia beri tatapan cukup lama dan tersenyum. Alin hanya menunduk kepalanya.

"Masalah laporan, kalau bisa kasih gue secepatnya ya. Supaya bisa cepat di acc sama bokap gue," Ucap Arya.

"Iya gue usahain."

"Jadi Pak Arya beneran kerja disini. Di bagian apa pak?" Celetuk Devi. Sontak saja semua mata menuju gadis itu.

"Hahaha bukan. Bos kamu ini nggak kerja disini."

"Terus tadi?"

"Bos kalian ini pemilik mall ini karena dia menanam saham di sini cukup besar."
Tidak heran jika Arya melakukan hal itu karena Arya memang dari keluarga yang kaya raya.

"Udah sana. Kerja lagi." Usir Arya. Ia tidak mau jika sahabatnya ini berkata yang berlebihan. Walau sebenarnya yang di katakannya itu benar adanya.

"Oke bos gue balik kerja lagi. Jangan lupa datang ke acara ulang tahun anak gue. Kadonya juga jangan lupa."
Saat melewati Arya, Reno memeluk bahu lelaki itu dan berbisik

Double JobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang