XXI

26.2K 1.9K 9
                                    

Hai... Hai.. 😃😃
Jangan bosen-bosen ya. Double nih cerita nya. Jadi penulis buat janji ke diri sendiri kalau yang baca bisa sampai 50 dalam sehari bakalan upload lagi dan alhamdulillah tercapai.
Terimakasih ya😃😃
Semoga suka dan jangan lupa 🌠🌠

"Elo gila Lin? Kenapa ngajakin Pak Arya gabung bareng kita? Elo mau gue sama bang Gilang ketahuan?"

Alin meringis mendengar rentetan omelan dari Ulfa. Apalagi tatapan matanya. Ngeri. Sudah matanya belo ditambah melotot lagi. Hmm

Mereka sudah selesai makan. Para lelaki lebih dulu pergi setelah membayar makanan.

"Sorry. Gue nggak tau kalau Bang Gilang ikut makan siang bareng kita. Maaf ya." Alin menangkup tangannya di depan dada.

Ulfa mendesah. "Nggak sepenuhnya salah elo sih. Cuma yang gue heran, kenapa Pak Arya bisa makan di kantin? Biasanya Pak Arya selalu makan di ruangannya."

"Gue nggak tau. Gue nggak ngajakin dia. Dianya sendiri yang mau ikut gue." Bela Alin.
Memang benar kan? Tadi Arya sendiri yang ingin ikut. 

"Huh gila. Horor banget kantin gara-gara Pak Arya makan di sana. Gue sampek nggak bisa ngelanjutin nonton drakor kesukaan gue gara-gara tadi. Nggak konsen gue kalau suasananya tegang gitu," Ucao Devi.

"Sebenarnya elo nggak ngelanjutin nonton Drakor karena suasananya yang tegang, tapi elo takut ketahuan Pak Arya memakai Wi-Fi kantor untuk hal-hal yang tidak pentingnya itu. Benar kan?"

Devi tertawa dengan pernyataan Alin yang sepenuhnya benar.

... ... ...

Alin menunggu di depan ruangannya. Tadi bagian resepsionis menelpon dan mengatakan ada orang yang ingin bertemu dengan Arya.
Dia perempuan. Namanya Clarissa.
Alin sudah mengkonfirmasi pada Arya tentang tamu tersebut dan Arya mengiyakan dan mempersilakan tamunya untuk masuk.

Saat pintu lift terbuka, keluarlah dua wanita yang berjalan mendekat pada Alin.

"Maaf Bu Alin, ini Ibu Clarissa yang ingin bertemu Bapak," Ucao perempuan yang bekerja sebagai petugas resepsionis di kantor.
Alin menatap Clarissa. Mereka saling mengangguk dan tersenyum saat tatapan matanya bertemu.

"Iya. Terimakasih Fira. Kamu bisa kembali ke tempat."

Resepsionis bernama Fira itu mengangguk dan meninggalkan Alin serta Clarissa.

"Silahkan duduk dulu Bu. Saya akan memanggil Bapak di ruang kerjanya."
Alin mempersilahkan Clarissa untuk duduk di tempat Arya biasa menerima tamu. Alin masuk ke ruangan Arya untuk memanggil bosnya itu.
Arya tidak pernah mengizinkan orang lain masuk ke dalam ruang kerjanya kecuali orang itu sudah mendapat izin darinya. 

"Pak, Ibu Clarissa sudah ada di depan."

"Oh iya. Saya akan ke sana."

"To the point aja deh. Elo mau ngapain datang ke sini?" Tanya Arya pada Clarissa.
Alin menggelengkan kepalanya. Arya tidak ada sopan-sopannya.

"Judes banget sih Ar. Lagi PMS ya?"

"Buruan ngomong tujuan elo datang ke sini untuk apa? Gue sibuk banyak kerjaan."

"Ck sok sibuk." Cibir Clarissa. Arya hanya menatap wanita itu dengan datar.

"Nggak usah bertele-tele. Cepat katakan tujuan elo datang ke sini untuk apa? Kalau nggak ada hal pentingnya yang mau elo bicarain, mending elo pergi!"

"Ck elo emang nyebelin! Elo nggak mau lihat gue lebih lama? Emang elo nggak kangen ya sama gue? Kita udah lama lho nggak ketemu. Harusnya kita basa-basi dulu. Sediain minuman atau makanan gitu biar kita ngobrolnya enak."

Double JobsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang