setelah kejadian hari itu, ara bener-bener kesel dengan chika,mau di rumah atau pun kantor ara mendiamkan chika,tiga hari sudah ara tidak menegur chika, dan seperti tidak menganggap chika ada di dekat nya.
Pagi ini ara mau berangkat kerja, ara sudah siap dengan pakaian kantor nya. Chika hanya terdiam memerhatikan ara yang sedang bersiap-siap, chika tidak berani menyapa karena udah beberapa kali chika mencoba menyapa ara, tapi tidak di endah kan ara.
Hari ini ara harus mengikuti meeting di perusahaan milik rakan bisnis nya, ara harus berpakaian rapi, ara mengambil dasi dari dalam lemari dan mencoba untuk memasang nya.
Chika melihat itu,chika tahu ara tidak akan bisa memakainya sendiri, perlahan chika mendekati ara, dan mengambil alih dasi yang ada di tangan ara.
" biar ku bantu"..
" gak usah"..ara mencoba membuang dasi tersebut, tapi di tahan chika.
" raaa, please izinkan aku bantu, kamu ada meeting di luar kan??"..ucap chika, ara hanya terdiam tidak menatap chika.
Chika mengambil dasi dari tangan ara, dan memasangkan nya di leher ara,perlahan chika menyimpul dasi tersebut sambil menatap wajah ara Sedangkan ara tidak menatap nya.setelah merapikan kerah baju ara, chika memberanikan diri berbicara dengan ara.
" raaa "...
" udah kan, minggir"..ara menggeser tubuh chika kesamping, ara langsung mengambil jas dan tas kerja nya lalu meninggalkan chika. Chika menatap ara yang mulai hilang di balik pintu.
Ara bukan nya berangkat ke kantor melainkan ke rumah mama nya,sebenarnya meeting ara agak siang dia sengaja berangkat awal untuk menghindari chika.
Saat di rumah mama nya, ara berubah jadi bocil kesayangan shani, ara sedang berbaring di paha shani.
" mi menurut mami ara salah gak sih diemin chika udah beberapa hari ini"..
" kamu masih marahan dengan chika"..
" iyaa mi, ara masil kesel dengan chika "..
" mau sampai kapan marah nya, percuma juga kan semua udah kejadian "..
" maksud mama "..ara menatap wajah shani
" yang membuat kamu masih kesel dan takut buat ngizinkan chika itu apa?? "..
" kesel yaa dia gak nanya ara dulu, terus yaa ara takut chika bakal berubah,secara ara tinggal seminggu aja ke Bali chika udah berubah"..
" araaa kamu yakin aja dengan kata-kata ini, kalau chika itu udah tertulis di lauhul mahfudz buat kamu sejauh mana pun chika pergi dia tetap kembali sama kamu, dan begitu juga sebalikan nya, sekuat apa pun kamu genggam chika kalau bukan jodoh kamu yaa tetep bakal hilang. Izinkan saja chika, percaya saja sama dia maafin dia, gak kasian apa sama arya, arya juga pasti ngerasain kalau orang tua nya yang akur"..ucap shani sambil, mengusap rambut ara.ara memikirkan ucapan mamanya,lalu menatap mama nya dan tersenyum.
Sore itu ara mengada kan rapat dadakan dengan crew film dan artis yang bakal terlibat.ara sudah menandatangani isi map itu, itu berarti film nya akan segera di mulai.
Ara mengikuti nasehat mama nya,ara juga udah malas ribut sama chika, jadi ara mengizinkan chika meski berat buat ara. Sore itu chika pulang bersama ara, sepanjang jalan hanya keheningan yang terjadi di dalam mobil.
Chika memerhatikan wajah samping ara, yang begitu serius dan lagi fokus dengan jalanan.chika memberanikan diri membuka obrolan.
" raa"..tidak ada jawaban
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Suratan ( Chikara )
RomanceIni cuma certa fiksi ku ya, jangan di bawa ke real life mereka cukup di nikmati disini aja. Mengisahkan tentang kehidupan rumah tangga, pasangan muda yang menikah karena perjodohan.. Lebih tepat nya udah suratan yang di atas. " aku berjanji akan m...