92.

3.8K 411 79
                                    

Selamat membaca...





Hari ini ara akan menjalani operasi, ada beberapa dokter yang akan menemani brian melalukan nya, hasil tes ara yang semalam keluar menunjukkan semuanya dalam keadaan baik.

Kemungkin operasi akan di laksanakan agak siang, jadi ara masih ada waktu buat ketemu keluarga nya dan menghabiskan waktu bersama.

Sekarang ara sedang berdua dengan chika, ara minta dengan keluarga nya untuk berdua dengan chika. Chika tersenyum kepada ara, dia berusaha tegar dan menyembunyikan rasa takutnya.

" chik"..

"Iyaa raa kenapa?? "..

" apa pun nanti hasil operasi nya kamu harus kuat ya, doakan aja operasi berjalan lancar, tapi kalau terjadi sesuatu sama aku kamu harus kuat ya, aku gak mau kamu sedih, kamu harus bisa jadi ibu yang kuat buat anak-anak kita"...

" raa,kamu gak usah ngomong gitu, semua nya pasti baik-baik saja, aku dan anak-anak dan keluarga yang lain nya menunggu kamu kembali, kamu harus kuat yaa"..

Ara menggapai tangan chika

" aku mau minta maaf sama kamu, kalau selama hidup dengan aku, aku belum bisa jadi yang terbaik buat kamu "..

" raa udah ih, gak usah ngomong kek gitu bisa gak, kamu udah yang terbaik allah kasih ke aku, malah aku yang sering nyakitin kamu, tapi kenapa sekarang kamu yang harus menderita begini "..

" dari pada kamu mending aku yang sakit, kalau jodoh kita cuma sampe hari ini maaf kan aku ya"..

Chika yang dari tadi berusaha tegar, sudah tidak bisa menahan air mata nya dan akhirnya tumpah di hadapan ara, Benteng nya sudah tidak bisa lagi chika tahan.

" heiiii sayang kok nangis"...

" hiks gimana aku gak nangis, kamu ngomong nya begitu, bisa gak optimis sedikit"..

"Kan aku cuma mengucapkan kemungkinan yang akan terjadi seandainya chika sayang"..

" kamu lihat aku, kamu rela mau ninggalin aku sendiri, arya masih kecil masih perlu sosok ayah nya dan anak yang dalam perut ku ini yang belum puas bahkan belum merasa kasih sayang dari kamu seutuhnya"..

Ara menggeleng kan kepala ya, yang berarti dia sendiri pun tidak rela.

" so bisa kan optimis jangan ngomong seakan-akan semua udah usai,jangan menyerah sebelum kita berjuang kita hadapin sama-sama"..

" iya iya maaf"..

" kamu gak pengen liat anak kita lahir,nemenin aku nyaksiin dia lahir sama saat arya lahir,bukan kah kamu janji buat selalu ada untuk aku"..

" iya iyaa maaf, aku janji sama kamu aku akan berjuang demi kamu dan anak-anak kita, aku akan berjuang semampu ku yaa, doin aku"..

Ara menarik tangan chika dan membawa nya ke dalam pelukan ara.

Tok tok tok


Chika dan ara menoleh ke arah pintu,begitu pintu terbuka terlihat senyum arya di dalam gendongan kitty. Chika turun dari ranjang.

" ayahhhhhhh"..ucap arya

Ara tersenyum mendengar ucapan anak sulung nya. Kitty menyerahkan arya ke ara, kitty bisa melihat mata ara dan mata kak chika nya sama-sama merah, berarti mereka tadi lagi menangis berdua.

Arya langsung memeluk erat ara, arya menoleh ke arah wajah ayah nya.

" kenapa nak"..

Arya mengusap pipi ara

Sebuah Suratan ( Chikara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang