68. amarah ara

6.5K 498 65
                                    


Ara langsung masuk kedalam mobil nya, chika yang mengejar ara juga langsung masuk kedalam mobil ara, sepanjang jalan chika mencoba mencegah ara.

" raa udah raa, kamu mau ngapain"..

" aku mau kasih pelajaran ke badrun "..

" raa udah, jangan"..

" kenapa, kamu takut kekasih kamu itu celaka kamu takut dia terluka, sampai segitunya kamu lindungi dia"..

" bukan gitu raa, aku gak ngelindungin dia, aku justru ngelindungin kamu"..

" alah, bilang aja kamu takut si brengsek itu terluka iyaa kan"..

"Aku takut kamu yang terluka, udah raa stop kita pulang aja yaa"..

chika memegang lengan ara, ara tidak mendengar kata-kata chika, ara justru memperlaju gerak mobil nya.

Chika hanya bisa terdiam, karena ara membawa mobil dengan kecepatan tinggi, chika berpegangan pada hand grip mobil.

Ara langsung menuju ke lokasi apartemen,dimana itu adalah tempat tinggal badrun. Chika heran gimana ara bisa tahu tempat tinggal badrun.

" kamu tahu raa tempat tinggal badrun"..

" emmm, kamu pasti sering kesini kan"..

" gak pernah"..

" bohong, kalau gak pernah kenapa kamu tahu ini tempat tinggal dia"...

" dia yang bilang, tapi aku gak pernah kesini"..

" emmm, mungkn masih belum setelah ini mungkin akan sering kesini "..

"ARAAA"..

Mobil ara kini sudah terparkir rapi di parkiran apartemen. Ara langsung turun dan di susul chika, ara juga tahu apartemen badrun yang mana.

Sedangkan chika terus menahan ara, tapi ara udah terlanjur emosi, dan tidak mengindahkan ucapan chika. Beberapa kali ara menekan tombol bel apartemen badrun, tapi tidak ada yang keluar, ara menendang pintu apartemen badrun karena kesal.

" udah yaa, kita pulang ra"..

chika menarik tangan ara, tapi ara menarik tangan nya hingga terlepas dari genggaman chika lalu berlalu meninggalkan chika.

Chika mengejar ara, pas di parkiran karena suasana malam jadi parkiran sepi, tanpa sengaja ara dan badrun bertemu di parkiran.

Ara menatap badrun dengan tatapan sangat marah.

" mau ngapain, mau nyerahin bini lo ke gw"..ucap badrun

Ara mendengar itu semakin emosi, tanpa berbicara apa-apa ara langsung saja menyerang badrun, badrun sempat melawan ara dan membalas pukulan ara. Tapi kelihatannya kekuatan ara lebih kuat di banding badrun, ara menumbuk wajah badrun dengan membabibuta.

" ANJING LO, mati lo di tangan gw"..

tak puas dengan memukul badrun ara menendang badan badrun. Chika berusaha menahan ara

" raa udah raa udah,stop".

Tidak berapa lama cio pun datang, cio pun langsung melerai ara.

" raa udah, tahan emosi mu, araa udah bisa mati dia nanti"..

" biar ara bunuh dia paa". .

Sebuah Suratan ( Chikara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang