81. terima Kasih

4.2K 394 71
                                    



Pagi ini ara siap-siap akan berangkat ke kantor, ara yang sedang berdiri di depan cermin melihat pantulan arya yang masih tertidur di kasur, terlihat paha gembul arya.

Setelah selesai mengangcingkan kemeja nya dan memasukkan kemejanya ke dalam celana hitam nya. Ara langsung menuju kasur dan mencium pipi gembul arya. Chika yang baru masuk ke kamar menegur ara.

" sayang gak usah di ganggu, nanti kalau kebagun kamu yang repot, bisa-bisa gak jadi ngantor"..

" iyaa sebentar "...

Chika membuka lemari dan mengambil dasi buat ara, ara mendekati chika, dan memeluk nya.

" kamu dari mana?? "...

" aku bantu mami siapin sarapan, kamu gimana kepala nya"..

" udah gak sakit, kiss dulu dong"..

Chika mencium bibir ara dan melumat nya sebentar.kemudian memasangkan dasi ara, dan merapikan kerah baju ara.

" udah ganteng"..

" kamu gak kemana-mana hari ini"..

" enggaklah emang kenapa "..

" kalau mau ke kantor bilang ke aku ya biar aku jemput "..

" iyaaa sayang, tapi kek nya aku berhenti aja ra"..

" kenapaa?? "..

" kan aku udah pernah janji sama kamu, kalau aku hamil aku berhenti".

" kalau kamu mau kerja boleh kok sayang, tapi jangan lagi masuk dunia akting dan modelling, kalau cuma bikin iklan, fotoshoot atau jadi Bintang tamu aku izinin"..

Chika memeluk ara erat, sambil mencium bau badan ara.

" posesif banget sih suami aku"..

" harus itu sayang, takut kecolongan lagi,aku berangkat dulu yaa, hati-hati dirumah gak usah capek-capek, kalau pengen apa-apa bilang aku"..

Chika mengangguk dalam pelukan ara

" ini sampai kapan pelukan nya"...

" sebentar gini dulu, aku mau ciun bau badan kamu dulu"...

" sama waktu hamil kan arya ya"..

5menit kemudian chika melepas pelukannya, dan merapikan lagi pakaian ara.

" udah, yuk aku temenin sarapan "..










Siang nya di kantor

Tok tok tok

" iyaa masuk"..ucap ara

" raaa ini"..

Ara mengambil map coklat yang di sodorkan mirza.

" apa ini?? "...

" lihat aja "..

Ara membaca isi map tersebut

" menurut lo gimana ra"..tanya mirza

" menarik, emm tapi aku pikir-pikir dulu ya, mau nnyak pendapat chika juga"..

Ara menyimpan nya lagi.tiba-tiba mirza mengulurkan tangan nya, ara yang heran tapi tetap mengapai tangan mirza.

" kenapa za"...

Sebuah Suratan ( Chikara )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang